Bisnis.com, JAKARTA- Bank of Japan (BoJ) menyatakan negara dengan kekuatan ekonomi ketiga terbesar dunia itu tengah mengalami kemajuan setelah mencatat inflasi 2%, namun tetap mengkhawatirkan kondisi eksternal seperti pelemahan ekonomi global.
“Ekonomi luar negeri menunjukkan kiinerja yang melemah dibandingkan proyeksi kami pada April, namun kami berharap perumbuhan global akan kembali pulih, terutama di negara maju setelah pasar keuangan global mulai stabil," menurut pernyataan BoJ dalam laporan terakhirnya.
Bank sentral Jepang tersebut merevisi naik pertumbuhan ekonominya untuk 2014 mulai April tahun depan sebesar 1,5% dari posisi 1,3% saat ini. Dengan demikian Jepang tetap bisa tumbuh di atas potensi, meski pajak penjualan akan naik tahun depan.
Sebagaimana diperkirakan, BoJ terus mengintensifkan stimulus moneter pada April, setelah PM Shinzo Abe berupaya menggenjot negara itu dari deflasi selama 15 tahun.
Gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda berkomitmen memperluas basis moneter sampai 60 triliun yen sampai 70 triliun yen per tahun sesuai perkiraan 34 ekonom Bloomberg sebagaimana dikutip today-online.com.