Bisnis.com, BANDUNG - Produksi garam di Jawa Barat terus merosot hingga 50% dari normalnya 264.022 ton setahun akibat menyusutnya luas lahan produktif serta masalah anomali cuaca.
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Garam Indonesia (APGI) Jabar, Cucu Sutara, mengatakan, penurunan produksi garam terjadi di sebagian besar sentra penghasil garam seperti di wilayah Kabupaten Cirebon dan Indramayu.
"Seharusnya panen raya bergulir Agustus-Oktober tahun ini. Namun, hal itu tidak terjadi karena kondisi cuaca," katanya, Kamis (31/10).
Dia menjelaskan proses produksi garam nasional masih sangat bergantung pada kondisi cuaca, di mana musim kemarau tetap menjadi andalan para petani garam.
"Saat ini kondisi cuaca tidak menentu. Terkadang terik, hujan dan mendung sehingga tidak mendukung proses produksi," ujarnya.
Menurutnya, harga garam di level petani memang masih relatif stabil sekitar Rp300-Rp350 per kilogram. Namun, gangguan proses produksi itu membuat para petani garam terancam merugi akibat efek gagal panen.
Sementara itu, Ketua DPD Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (APGASI) Jabar, M Taufikkurahim, mengatakan gangguan produksi garam juga dipicu terus menyusutnya areal lahan, di mana hanya 40% yang produktif untuk mendukung produksi. (k3/k57)
Produksi Garam di Jabar Merosot 50%
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Garam Indonesia (APGI) Jabar, Cucu Sutara, mengatakan, penurunan produksi garam terjadi di sebagian besar sentra penghasil garam seperti di wilayah Kabupaten Cirebon dan Indramayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
22 menit yang lalu
Serah Terima Jabatan, Setyo Budianto Cs Resmi Pimpin KPK Jilid VI
1 jam yang lalu
Rumus Menghitung Median dan Contoh Soalnya
1 jam yang lalu
KPK Panggil Dirjen Bea Cukai di Kasus Rita Widyasari
2 jam yang lalu