Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun KTI, Pusat Harus Perkuat Komitmen

Pemerintah pusat diminta memberi komitmen yang lebih kuat ke kawasan timur Indonesia (KTI) untuk mengatasi kesenjangan ekonomi yang terjadi selama ini.

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah pusat diminta memberi komitmen yang lebih kuat ke kawasan timur Indonesia (KTI) untuk mengatasi kesenjangan ekonomi yang terjadi selama ini.

"Rakyat butuh modal yang cukup. Modal itu tidak hanya materi tapi juga komitmen yang lebih kuat," kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam acara Forum Pembangunan KTI 2013 di Hotel Sahid, Makassar, Kamis (24/10/2013).

Syahrul minta pemerintah pusat mewujudkannya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) nasional.

Selain itu, diusulkan juga adanya Inpres yang lahir untuk memberi energi bagi kawasan timur, seperti insentif khusus bagi pengembangan potensi strategis.

Jika hanya dengan mengandalkan kewenangan regional atau lokal, katanya, jelas tidak cukup. "Misalnya untuk mengembangkan Sulsel dua kali lipat dari sekarang butuh Rp41 triliun. Kemampuan daerah sendiri hanya 12%," katanya.

Dana sejumlah itu dapat digunakan untuk mengembangkan industri, infrastruktur, pengembangan konektivitas wilayah, energi, dan membuat industri dasar pada sektor pertanian.

Strategi lainnya untuk mempercepat pembangunan dan menarik investasi, kata Syahrul, adalah dengan pelayanan yang lebih baik, prosedur yang lebih ringan daripada dari daerah lain, dan membuat investor senang kerjasama dengan daerah di KTI.

Menurutnya KTI adalah masa kini dan masa depan Indonesia, meskipun wilayah ini tertinggal 10 tahun dari Indonesia bagian barat dan tertinggal 20 tahun dari Pulau Jawa.

Direktur Pengembangan Wilayah Bappenas Arifin Rudiyanto mengakui kontribusi KTI masih sangat kecil meskipun potensinya sangat besar.

"Straegi pemerintah adalah mempercepat pertumbuhan di wilayah KTI, tetapi tetap mempertahankan momentum di kawasan barat, Jawa, Bali dan Sumatra," katanya.

Untuk pembangunan infrastruktur, Arifin mencontohkan, digunakan dana APBN untuk KTI, sedangkan untuk wilayah barat dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta.

Pameran KTI Investement & Trade Expo 2013 sendiri digelar 3 hari, 24-26 Oktober 2013. Dalam pameran ini akan digelar forum bisnis untuk menyatukan pemahaman dan kesamaan sikap strategi wilayah KTI menghadapi persaingan dalam masyarakat ekonomi Asean 2015.

"Dalam forum bisnis ini kita akan mempresentasikan peluang bisnis dan investasi, serta peluang pembiayaan bisnis dan investasi di KTI," kata Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sulsel Zulkarnain Arief.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper