Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri mengakui setiap hari libur atau cuti bersama tiba memiliki dampak bagi kinerja industri padat karya terutama terhadap komponen biaya produksi.
“Kalau dari sisi produksi, manajemen perusahaan sudah mengantisipasinya dengan sistem lembur sebelum hari libur. Jadi sudah tercover,” Hasan Aoni Aziz Us, Sekjen Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri), Jumat (11/10/2013).
Namun dari segi komponen biaya, jelasnya, perusahaan harus membayar honor lembur kepada ratusan ribu karyawan pada posisi tertentu yang memang pekerjaannya tidak dapat ditinggalkan.
“Gaji karyawan yang lembur kan dua kali lipat atau double dari hari biasa bekerja. Perhitungannya masuk dalam kategori overtime,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Franky Sibarani, Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), banyaknya liburan maupun cuti bersama pada akhir tahun ini tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja industri.
“Liburan itu memang ada peluang untuk permintaan produk makanan, tetapi tidak terlalu besar. Dan biasanya setiap perusahaan sudah memperhitugkan aktivitas produksi jauh hari sebelum hari libur tiba,” katanya.
Selain itu, kata Franky, hari libur merupakan hak setiap karyawan sehingga perusahaan harus memberikan hari libur tersebut.
“Bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan yang ingin tetap beroperasi pada saat hari libur, seperti jam kerja yang bergantian antara karyawan satu dengan yang lain,” imbuhnya.
Cuti Bersama Pengaruhi Kinerja Industri Padat Karya
Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri mengakui setiap hari libur atau cuti bersama tiba memiliki dampak bagi kinerja industri padat karya terutama terhadap komponen biaya produksi.“Kalau dari sisi produksi, manajemen perusahaan sudah mengantisipasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium