Bisnis.com, MAKKAH - Tiga lantai di Masjidil Haram sudah bisa digunakan untuk tawaf sejak Rabu dinihari, sehinggga kapasitas tawaf diperkirakan menjadi di atas 60.000 jamaah per jam dari sebelumnya hanya 32.000 jamaah per jam.
"Alhamdulillah, saat ini semua lantai di Masjidil Haram bisa digunakan untuk tawaf. Ini kabar gembira yang harus diberitahukan kepada jamaah," kata Kadaker Makkah Arsyad Hidayat di Makkah, Rabu malam (9/10).
Dia menjelaskan sehari sebelumnya lantai dua juga sudah bisa digunakan dan sudah disosialisasikan.
Sementara Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Husban Abadi Mallang mengatakan petugas sudah mengarahkan jamaah untuk naik ke lantai dua dan tiga karena lantai satu terlalu padat, namun sebagian besar jamaah Indonesia banyak memilih tetap di lantai satu.
"Mereka merasa afdol jika tawaf di lantai satu, walaupun sangat padat," katanya.
Ia mengungkap, justru banyak jamaah haji khusus yang lebih senang di lantai dua dan tiga.
"Kalau ada jamaah haji kita naik ke atas kita tempatkan petugas, kalau tidak ada petugas kembali turun. Petugas ini bergerak situasional," katanya.
Petugas Media Center Haji dari Pikiran Rakyat Hazmirullah merasakan nyaman tawaf di lantai tiga yang sebagian sisinya sudah dilebarkan.
"Sisi utara sudah dilebarkan, hanya saja belum dimarmer. Tapi nyaman karena tidak berdesak-desakan," katanya.
Berfungsinya semua lantai di Masjidil Haram ada di luar perkiraan sebelumnya. Apalagi, sebelum memberangkatkan kelompok terbang (kloter) 1 dari Tanah Air, 10 September lalu, Menteri Agama Suryadharma Ali masih mengatakan bahwa areal yang hanya digunakan untuk tawaf adalah pelataran Kabah dan mathaf portabel.
Pekerjaan renovasi yang dilakukan siang malam tanpa jeda telah membuat kelegaan bagi semua jamaah yang pada akhir rukun haji akan melaksanakan tawaf ifadah. (Antara)
Tiga Lantai Masjidil Haram Sudah Bisa Digunakan untuk Tawaf
Bisnis.com, MAKKAH - Tiga lantai di Masjidil Haram sudah bisa digunakan untuk tawaf sejak Rabu dinihari, sehinggga kapasitas tawaf diperkirakan menjadi di atas 60.000 jamaah per jam dari sebelumnya hanya 32.000 jamaah per jam. "Alhamdulillah, saat ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium