Bisnis.com, JAKARTA--Seniman musik dangdut Rhoma Irama menyatakan bangsa Amerika dan Eropa telah mengetahui "Raja Dangdut" maju dalam pencalonan presiden Indonesia 2014-2019.
"Ini sudah merebak diketahui, Amerika Eropa sudah tahu bahwa Rhoma Irama Raja Dangdut nyapres (nyalon presiden)," kata Rhoma Irama dalam kegiatan tabligh akbar yang dihadiri ribuan warga di lapangan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (5/10/2013)
Ia menuturkan awal keinginan menjadi calon presiden berdasarkan usulan sekelompok ulama di Indonesia yang menginginkan Rhoma Irama menjadi Presiden Indonesia.
Sekelompok ulama itu, kata dia, awalnya akan membentuk partai Islam dan meminta Rhoma Irama sebagai Ketua Umum Partai dan sudah disetujui dari ulama di 28 provinsi.
"Kata saya, kenapa harus saya jadi ketua umum, katanya karena ingin bang haji jadi capres, kenapa saya padahal banyak orang profesor yang lebih bagus," kata Rhoma menceritakan kisah awal pencalonannya.
Ia menjelaskan, alasan lain kelompok ulama itu karena Rhoma Irama memiliki popularitas, kemampuan untuk memimpim dan disukai banyak masyarakat Indonesia untuk memilih.
"Saya tanya, darimana saya tahu punya kemampuan, katanya saya ini seniman, pernah jadi politisi, ulama, dan punya visi misi dari lirik-lirik lagu," katanya.
Ia mengaku sebelumnya tidak terobsesi menjadi calon presiden, namun berdasarkan desakan ulama dan diusung Partai Kebangkitan Bangsa akhirnya meyakinkan diri untuk terus maju menjadi calon presiden.
"Saya tidak berobsesi menjadi capres tapi ulama mendesak saya," katanya (Antara)
Rhoma Irama Klaim AS dan Eropa Tahu Raja Dangdut 'NYapres'
Bisnis.com, JAKARTA--Seniman musik dangdut Rhoma Irama menyatakan bangsa Amerika dan Eropa telah mengetahui "Raja Dangdut" maju dalam pencalonan presiden Indonesia 2014-2019. "Ini sudah merebak diketahui, Amerika Eropa sudah tahu bahwa Rhoma Irama Raja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 jam yang lalu