Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alokasi DAK Diusulkan Turun, Proyek Infrastuktur Sulsel Bakal Terhambat

Bisnis.com, MAKASSAR--Beberapa pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan diprediksi terdampak oleh penurunan Dana Alokasi Khusus dari APBN yang diusulkan untuk diturunkan Rp11 triliun.

Bisnis.com, MAKASSAR--Beberapa pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan diprediksi terdampak oleh penurunan Dana Alokasi Khusus dari APBN yang diusulkan untuk diturunkan Rp11 triliun.

Menurut Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Andi Rahmat pemerintah sudah mengajukan usul penurunan alokasi DAK Rp11 triliun.

Namun, katanya, angka tersebut masih dapat berubah karena legislator belum menyepakati. DPR, katanya, saat ini tengah membahas usulan penurunan dana DAK itu dan diprediksi ada kepastian 15 Oktober mendatang.

Meski belum bisa melihat dampak apa yang akan berimbas ke daerah, Rahmat mengatakan pembangunan infrastruktur bakal terkena implikasi, termasuk untuk Sulsel.

"Kami belum bisa lihat dampaknya terhadap sulsel. Tapi jelas kena karena Rp11 triliun itu secara nasional. Implikasinya pasti ada," katanya, Senin (23/9).

Data Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan yang Bisnis ambil dari website resminya, Sulsel tahun ini mendapat alokasi DAK Rp1,45 triliun dengan realisasi hingga Juli 2013 mencapai Rp626,5 miliar.

DAK adalah alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Pemda dan sesuai dengan prioritas nasional.

Arah kegiatan DAK diantaranya untuk infrastruktur jalan dan jembatan, infrastruktur irigasi, infrastruktur air minum dan sanitasi, dan pertanian.

DAK termasuk Transfer Dana Perimbangan, di samping Dana Alokasi Umum (DAU), Transfer Dana Bagi Hasil Pajak, dan Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam.

Hingga Juli, DAU untuk Sulsel tersalurkan Rp10,31 triliun dari pagu tahun ini Rp13,75 triliun. Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak Rp703,57 miliar, Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Rp45 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper