Bisnis.com, SURABAYA--Pedagang dan rumah pemotongan hewan di Jawa Timur kerap memotong sapi betina akibat kesulitan mendapatkan pejantan siap sembelih.
Tindakan itu melanggar peraturan daerah tentang larangan memotong sapi betina. Selain itu, UU No18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan juga melarang tindakan serupa.
Kepala Rumah Pemotongan Hewan Krian Toni Hartono menguraikan 70%-80% sapi di pasar merupakan betina sehingga pedagang terpaksa membeli untuk dipotong.
"Kami menurut Perda [pengendalian pemotongan ternak produktif] memang diminta selektif, tapi karena kondisi lapangan seperti itu kami tidak bisa berbuat banyak," jelasnya, Jumat (20/9/2013).
Toni menjelaskan pengendalian pemotongan sapi betina memang seharusnya mulai dari pasar hewan.
Petugas pemantau harus tegas atau setidaknya memberikan rekomendasi pertimbangan serta alasan kenapa sapi betina boleh disembelih.
"Kalau semua diserahkan ke RPH kami serba salah, pedagang daging juga mencari makan," tuturnya.
Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur Munthowif membenarkan bahwa mayoritas sapi yang dipotong merupakan betina. Meski demikian harga sapi itu setara dengan sapi jantan.
"Walaupun sapi betina harganya sudah naik dari Rp38.000 menjadi Rp40.000. Biasanya harga sapi betina lebih murah dengan pertimbangan yang dijual sudah tidak produktif," urainya.
Paguyuban menilai pemotongan sapi betina akibat kelangkaan pasokan pejantan siap potong harus dicarikan solusi. Selain merusak harga daging, pembiaran bisa menyebabkan kelangkaan pasokan semakin menjadi-jadi.
Dinas Peternakan Jawa Timur menilai sosialisasi pengendalian pemotongan hewan produktif dilakukan sepanjang tahun ini. Sehingga bila ditemukan pelanggaran belum akan dikenakan sanksi.
Di sisi lain, data sapi di Jawa Timur masih berbeda-beda antarinstansi.
Angka sementara Sensus Pertanian 2013 Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan populasi sapi dan kerbau di Jatim per Mei 2013 3,83 juta ekor.
Jumlah itu turun 1,22 juta ekor dibanding hasil pendataan Juni 2011 yang mendapati sapi potong, perah dan kerbau 5,06 juta ekor.
Adapun Dinas Peternakan Jawa Timur, pada Juni 2011 terdapat 5,06 juta sapi dan 4,72 juta di antaranya sapi potong. Sedangkan sisanya sapi perah dan kerbau.
Hingga akhir 2012 sapi potong yang lahir 992.085 ekor. Sapi yang dijual ke luar daerah 169.706 ekor dan pemotongan untuk konsumsi 520.188 ekor serta 72.011 ekor mati. (ra)