Bisnis.com, PADANG-Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatra Barat mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di wilayah tersebut sejak awal tahun hingga Juli 2013 mencapai Rp3,6 triliun.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumatra Barat Achmad Charisma mengungkapkan realisasi penyaluran KUR di wilayah tersebut selalu meningkat setiap tahunnya.
"Untuk penyaluran KUR di Sumbar meningkat terus setiap tahun. Tahun ini, sampai Juli saja realisasinya sudah mencapai Rp3,6 triliun," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (18/9/2013).
Tahun lalu, jelasnya, realisasi KUR yang disalurkan oleh tujuh bank di Sumbar mencapai Rp3 triliun, naik dibandingkan dengan penyaluran 2011 sebesar Rp1,8 triliun. Rata-rata per tahun, imbuhnya,peningkatan realisasi penyaluran KUR mencapai 20%-50% sejak 2007.
"Realisasi [penyaluran KUR] tahun ini kemungkinan besar masih akan terus bertambah," katanya.
Dia menjelaskan penyaluran KUR sebesar Rp3,6 triliun itu sudah menyentuh 169.227 debitur. Sementara itu, target secara keseluruhan penyaluran KUR bisa melebihi 500.000 pelaku UMKM di Sumbar untuk pengembangan usahanya.
Menurutnya, sektor yang paling banyak menerima kucuran KUR pada tahun ini adalah bidang perdagangan, hotel dan restoran, dengan total Rp2 triliun. Selanjutnya, sektor pertanian menyerap Rp773 miliar, sektor industri pengolahan Rp131miliar, dan sektor jasa Rp129 miliar.
"Mayoritas pelaku UMKM kita bergerak di bidang perdagangan, makanya penyaluran KUR diprioritaskan di sana," ujarnya.
Terkait resiko kredit macet atau NPL (non performing loan), Achmad mengatakan dari sektor tersebut juga terhitung
kecil, yakni sekitar 2,5 %.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan hampir 99 % pelaku usaha di Sumbar berasal dari UMKM, sehingga untuk pengembangan usaha mereka perlu bantuan modal dalam bentuk KUR.
"Perbankan di Sumbar sudah melakukan fungsi itu. Kita minta terus ditingkatkan, termasuk Pemda melalui PT Jamkrida juga akan menyalurkan KUR," katanya.