Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak tiga unit toko emas dirampok oleh orang tidak dikenal dengan menggunakan senjata api (senpi) di Pasar VII Pojok Bandar Kalipa Tembung, Medan, Selasa (17/9/2013) sekitar pukul 10.00 WIB. Total nilai kerugian keseluruhan mencapai Rp600 juta.
Ketiga toko tersebut antara lain milik Junaedi (39 tahun), pemilik Toko Emas Semi Ali Basir (37 tahun) ,pemilik Toko Emas Permata Indah. Nilai kerugian keduanya masing-masing sekitar 1,5 kg emas. Lalu Munawari, 29 tahun, pemilik Toko Emas P Tarigin, tetapi belum diketahui kerugiannya.
Kejadian diawali saat sekitar enam orang pelaku menggunakan tiga sepeda motor yaitu shogun warna abu-abu, mio warna putih, dan revo warna hitam tanpa menggunakan plat nomor polisi. Mereka memarkir kendaraan di depan toko mas P Tariga.
“Selanjutnya keenam orang pelaku turun dan langsung menodongkan senpi ke korban Munawari [pemilik toko emas P [Tarigan] dan pelaku langsung memecahkan steling kaca yang berisikan emas," papar Kabag Penerangan Satuan Kombes Rana S. Permana, Rabu (18/9/2013).
Sementara itu, pelaku lainnya melakukan perbuatan yang sama terhadap dua unit toko emas yang berdampingan dengan toko emas P. Tarigan.
Setelah melakukan aksinya tersebut, keenam pelaku berhasil melarikan diri ke arah Denai.
“Sempat ada perlawanan dari masyarakat dengan melempar golok ke arah pelaku, tetapi tidak mengenai. Lalu pelaku menembakkan senpi berkali-kali sehingga masyarakat takut,” katanya.
Beruntung tidak ada korban jiwa terhadap masyarkat dalam peristiwa tersebut.
Berdasarkan saksi yang terdiri dari masyarakat sekitar, pelaku sebelumnya sudah berada 20 menit di lokasi kejadian untuk melihat situasi sekitar. Pemilik toko mas sebelumnya sudah menaruh curiga terhadap pelaku.
Rana menerangkan informasi ciri-ciri pelaku berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, sedangkan diantaranya ada pelaku yang mengenakan celana pendek, rambut gondrong, badan gemuk dan memakai topi. “Ada juga pelaku memakai helm, kemeja tangan panjang, dan perawakan kurus.”
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan empat selongsong peluru. Satu diantaranya masih aktif, sedangkan tiga lainnya sudah tidak aktif.
Rana menambahkan polisi hingga kini masih mendalami kejadian tersebut. Pihaknya belum mengetahui apakah ada keterkaitan perampokan emas di Tambora Jakarta yang dilakukan oleh gembong teroris untuk melakukan aksi fa’i atau penggalangan dana dengan perampokan.
“Tapi kejadian ini nampaknya diduga masih berkaitan dengan kejadian hari sebelumnya [perampokan di Medan yang terjadi pada Jumat, 13 September].”
Kejadian tersebut kini ditangani oleh Polsek Percut Setuan dan polisi juga berusaha membuat sketsa wajah para pelaku.