Bisnis.com, JAKARTA – Lebih dari tiga perempat (78%) responden global menilai bahwa pendidikan tinggi menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang lebih baik.
Tidak heran, bila pendidikan termasuk salah satu pengeluaran utama masyarakat dunia.
Berdasarkan survei The Nielsen Global Srvey of Education Aspirations kepada lebih dari 29.000 responden online di 58 negara, rata-rata pengeluaran untuk pendidikan mencapai 8% dari biaya bulanan, setelah makanan dan minuman (18%), perumahan (16%), dan telepon/internet (9%).
Namun, di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia, biaya pendidikan yang dianggarkan perbulannya lebih tinggi dibandingkan rata-rata global.
Masyarakat Indonesia mengalokasikan hingga 14,1%, selain Peru (18,6%), Filipina (15,4%), dan Pakistan (14,8%).
Tidak sedikit pula negara-negara yang merasa keberatan dan tidak mampu membiayai pendidikan di tempat mereka tinggal a.l masyarakat Brazil (76%), diikuti oleh responden di Uni Emirat Arab (66%), dan Arab Saudi (64%).
Lebih dari dua pertiga (68%) responden di seluruh dunia mengatakan bahwa mereka akan lebih memilih untuk membeli produk dari perusahaan yang mendukung prakarsa-prakarsa pendidikan.
Indonesia berada di urutan Top 10 teratas dengan 80% responden mengatakan bahwa mereka lebih memilih untuk membeli produk dari perusahaan yang mendukung prakarsa-prakarsa pendidikan. (ra)