Bisnis.com, MEKKAH – Harga rumah di Mekkah melambung hingga 100% akibat tingginya permintaan di saat Kerajaan Arab Saudi melaksanakan proyek perluasan jalan di sekitar Masjidil Haram.
Warga Arab Saudi, yang rumahnya dibongkar untuk membuat jalan bagi proyek perluasan di sekitar Masjidil Haram, menyerukan program pembangunan rumah baru. Warga kini mengincar pinggiran kota suci, termasuk Al-Nawaryeh, Al-Sharaie, dan Al-Sabhani.
Harga rumah kini diperkirakan sekitar SR2 juta atau hampir setara dengan Rp6 miliar (SR1=Rp3.012). Tahun lalu, harga rumah dengan bentuk yang sama hanya SR1 juta
Permintaan lahan untuk konstruksi menurun akibat orang-orang sekarang lebih memilih untuk membeli rumah yang siap dibangun.
Harga 1 meter persegi tanah melebihi SR2.000 di berbagai kawasan di pinggiran Makkah, seperti Al-Sharaie dan Al-Nawaryeh. Suntikan dana dari luar Makkah sebelumnya telah memberikan kontribusi terhadap kenaikan harga tanah.
Harga rumah diperkirakan menurun setelah Kementerian Perumahan memberikan lahan dan memulai pembangunan rumah, yang nantinya diserahkan kepada warga ketika selesai dibangun.
Shareef Mansour Abu Raiyash, Ketua Komite Real Estate Makkah Chamber, mengatakan spekulasi real estate memberikan kontribusi terhadap kenaikan fenomenal dalam harga proyek-proyek.
"Harga akan turun ketika arbiter tersebut mengambil modalnya keluar dari pasar," tambah Abu Raiyash seperti dikutip Arabnews.com.
Pengembang lain, Osama Fergally, mengungkapkan mayoritas spekulan dari Makkah.
Harga akan mulai menurun setelah Departemen Perumahan membangun unit perumahan bagi warga, kata Saad Al-Ghamdi, pengembang lain.