Bisnis.com, MAKASSAR - Musyawarah daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulawesi Selatan diwarnai kericuhan ketika pendukung A. Iwan Aras akan memasuki tempat diselenggarakannya lanjutan Musda di Hotel Sahid, Makassar, Minggu (14/9/2013).
Puluhan pendukung Iwan Aras yang akan masuk ditahan aparat keamanan untuk diperiksa satu persatu. Tiba-tiba keributan terjadi setelah beberapa orang dilarang masuk karena tidak memiliki ID card khusus yang disediakan pantia Musda Hipmi Sulsel XIII.
Puluhan petugas keamanan di pintu masuk terlibat dorong-dorongan dengan pendukung AIA. Seorang anggota Hipmi sempat naik ke atas meja dan berteriak-teriak, kemudian terpeleset dan jatuh.
Aksi dorong-dorongan dan saling teriak terjadi beberapa menit sebelum pendukung AIA mundur karena dihalau aparat. Sebagian pendukung yang dapat masuk mencari keberadaan panitia, namun tidak dapat ditemui.
"Panitia sudah tidak netral," ujar seorang pendukung AIA. Sementara di kejauhan pendukung lainnya meneriakkan yel-yel seperti kampanye politik "AIA...AIA...AIA..."
Musda kali ini adalah lanjutan setelah pada musyawarah 4 Juli lalu di Hotel Grand Clarion terjadi deadlock. Agenda Musda di Hotel Sahid kali ini adalah pemilihan ketua baru dengan dua kandidat, AIA dan Amirullah Abbas.
Sebagian besar dukungan mengarah ke Amirullah Abbas yang ditunjukkan ketika menanggapi laporan pertanggungjawaban ketua Hipmi Sulsel demisioner. Pendukung Amirullah telah masuk ruangan lebih dahulu tanpa diwarnai cek-cok dengan aparat yang berjaga-jaga.
Untuk masuk ke Ruang Maharaja, tempat Musda Hipmi, peserta harus melewati tiga penjagaan. Pertama di pintu masuk hotel, kedua di meja registrasi, dan ketiga di tempat pemeriksaan aparat.
Ratusan polisi yang dikerahkan untuk menjaga Musda Hipmi dibagi-bagi untuk masing-masing penjagaan. Pada meja registrasilah terjadi kericuhan antara pendukung AIA dengan aparat keamanan.