Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku tidak heran jika elektabilitas Menteri BUMN Dahlan Iskan menempati posisi paling tinggi, tetapi dirinya yakin tidak lebih jelek dibandingkan dengan peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat.
Menurutnya, akan berbahaya jika seorang capres memiliki citra yang baik, tetapi tidak memiliki kapasitas maupun kapabilitas yang baik. Padahal, ujarnya, kemampuan itu sangat diperlukan.
"Jadi bagaimana membangun jaringan supaya masyarakat mengenal kita. Saya yakin saya tidak lebih jelek dari yang lain. Selama ini kan kita tidak terlalu memikirkan citra, padahal citra kan penting, karena membangun persepsi," ujarnya, Jumat (13/9/2013).
Menurutnya, hal terpenting terpenting adalah kapabilitas, termasuk rekam jejak dan komitmen capres terhadap persoalan bangsa.
Namun demikian, Ketua DPR yang menjadi peserta konvensi dari kalangan internal Partai Demokrat itu menilai Dahlan sudah berkampanye sejak lama sehingga tak heran elektabilitas mantan bos PLN itu paling tinggi. "Pertama lihatnya popularitas, elektabilitas. Dia kerja sudah lama," kata Marzuki.
Marzuki juga mengaku tak masalah jika elektabilitasnya rendah saat ini karena masih banyak waktu untuk bekerja untuk meningkatkan elektabilitas.
Berdasarkan hasil survei terbaru dari Soegeng Sarjadi School of Goverment (SSSG), Kamis (12/9/2013), Dahlan Iskan meraih elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan 10 tokoh lain yang menjadi peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat.
Berada di bawah peringkat Dahlan adalah Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo dengan elektabilitas 5,6% dan 2,6%.
Peserta konvensi lainnya mendapatkan suara di bawah 2,5% termasuk Marzuki Alie 2,1% dan mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto sebesar 1%. Adapun Ketua DPD Irman Gusman dan Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang hanya meraih 0%.