Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat menunda rencana serangan militer terhadap Suriah untuk memberi kesempatan pada upaya diplomatik di Dewan Keamanan PBB.
Presiden Amerika Serikat Barrack Obama mengungkapkan dirinya telah meminta Kongres AS untuk menunda pengambilan suara terkait rencana operasi militer AS di Suriah.
"Saya telah meminta pimpinan Kongres untuk menunda pengambilan suara atas otorisasi penggunaan kekuatan militer sementara kita mengupayakan jalur diplomasi," katanya di dalam konferensi pers yang disiarkan oleh stasiun televisi internasional, Rabu (11/9/2013).
Obama menjelaskan pemerintah AS akan bekerja sama dengan negara lain untuk memaksa Suriah menyerahkan senjata kimia ke dalam pengawasan PBB.
AS, Prancis, dan Inggris akan bekerja sama dengan Rusia dan China untuk mengupayakan resolusi DK PBB yang mengharuskan pemerintah Presiden Bashar Al Assad untuk menyerahkan dan menghancurkan senjata kimia yang dimiliki Suriah.
Selain itu, AS dan negara lain yang mendukung intervensi militer ke Suriah akan memberikan kesempatan bagi tim inspeksi PBB melaporkan temuan mereka atas kejadian, pada 21 Agustus 2013, yang ditengarai penggunaan senjata kimia oleh pemerintahan Assad.
"Kami akan terys mengumpulkan dukungan dari para sekutu, dari Eropa sampai Amerika, Asia sampai Timur Tengah, yang sepakat atas perlunya tindakan [di Suriah]," kata Obama.