Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah media massa nasional hari ini, Selasa (10/9/2013), menyoroti beragam isu mulai dari kegagalan pemerintah menstabilkan harga kedelai sampai pada isu jatuhnya harga obligasi dan desakan pada pemerintah untuk membenahi sektor pertanian.
Produsen Tempe Mogok
Pemerintah gagal menstabilkan harga kedelai karena hingga Senin (9/9), harga komoditas ini masih tinggi. Kenaikan harga kedelai itu memukul industri tahu dan tempe sehingga jumlah produsen tahu dan tempe di sebagian wilayah Indonesia mogok berproduksi (KOMPAS)
Harga Obligasi Semakin Jatuh
Sinyal kuning menyala dari pasar obligasi Indonesia. Tekanan hebat di pasar obligasi akibat kondisi ekonomi Indonesia yang memburuk membuat harga obligasi semakin terbenam (KONTAN).
Benahi Sektor Pertanian Nasional
Guncangan perekonomian nasional ynag ditandai oleh anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kaburnya investasi dari pasar bursa, melorotnya ekspor dan banjirnya impor, bisa diatasi secara mudah. Solusinya, benahi sektor pertanian nasional. Menurut pengamat ekonomi pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori, pertanian adalah jawaban untuk sebagian besar persoalan di Indonesia. (NERACA).
Pasar Saham Mulai Pulih
Kenaikan harga saham di BEI sebesar 2,92% pada Senin (9/9) diperkirakan berlanjut, seperti dialami bursa regional lainnya. Sedangkan pelemahan rupiah yang terjadi kemarin merupakan respon pasar terhadap tapering off quantitative easing, atau pengurangan dana yang dipompakan The Fed terhadap perekonomian AS yang akan mulai dilakukan pekan ini (INVESTOR DAILY)