Bisnis.com, JAKARTA -- Kekhawatiran capital outflow terus melanda sejumlah negara berkembang (emerging market) yang diakibatkan adanya tanda-tanda pemulihan kondisi perekonomian di Amerika Serikat.
Di Indonesia, pasar modal masih terus tertekan sejak awal Juni tahun ini. Kondisi yang sama juga terjadi di beberapa negara emerging market salah satunya seperti India yang ditandai melemahnya nilai tukar rupee terhadap dolar AS dan melambatnya perekonomian.
Melebarnya defisit neraca perdagangan nasional memberikan sentimen negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya. Kendati demikian, Indonesia masih berada dalam 10 besar negara berkembang terbaik versi Bloomberg.
China masih menempati posisi pertama, sementara dari Asean, Thailand berhasil masuk ke dalam posisi lima besar. Negara tetangga Malaysia berada di posisi ke-6.
Berikut penilaian 10 negara berkembang terbaik versi Bloomberg.
Pertumbuhan GDP, 2013-2016
No. | Negara | Skor | Tumbuh 2013-2016 |
1. | China | 77,5 | 46,9% |
2. | Korea Selatan | 67,4 | 22,9% |
3. | Thailand | 58,7 | 25,9% |
4. | Peru | 58,1 | 27,4% |
5. | Republik Ceko | 53,8 | 21,1% |
6. | Malaysia | 51,4 | 21,8% |
7. | Turki | 51,0 | 21,2% |
8. | Chili | 50,8 | 24,2% |
9. | Rusia | 49,9 | 26,6% |
10. | Indonesia | 49,1 | 31,3% |