Bisnis.com, BANDUNG--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan akan menarik seluruh buku pelajaran yang ada di kurikulum 2013 yang di dalamnya terdapat muatan pornografi dan kata-kata kasar.
"Menegaskan saja akan ditarik," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim, usai membuka Olimpiade Sains Nasional, di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Kota Bandung, Selasa (3/9/2013)
Pihaknya juga mengimbau kepada guru atau orang tua siswa yang menemukan buku pelajaran yang bermuatan porno atau kata-kata kasar segera laporkan kepada Kemendikbud.
"Kita mengimbau kepada masyarakat andai kata ada buku kurikulum 2013 yang tidak aman dan pantas. Tolong laporkan ke kita, untuk kita lakukan revisi, untuk penerbitan tahun depan karena tahun depan juga akan kita terbitkan," katanya.
Ketika ditanyakan apakah Kemendikbud agar membentuk tim khusus untuk menarik buku-buku tersebut, Musliar menuturkan tidak akan membentuk tim khusus.
"Makanya di dalam pelatihan guru, kita sampaikan, bahwa ini buku ini tidak tepat maka jangan dijadikan contoh kepada peserta didiknya," ujarnya.
Terkait kasus buku pelajaran yang memuat kata-kata kasar di Kabupaten Garut, pihaknya mengatakan guru atau orang tua siswa bisa menyobek halaman yang memuat kata-kata kasar tersebut.
"Ya bisa disobek, atau saat mengajarkan pada bisa dijelaskan kepada anak bahwa kata-kata tersebut tidak pantas," papar Musliar.
Buku bahasa Indonesia untuk kurikulum 2013 di Kabupaten Garut, Jabar diprotes karena berisi cerita pendek yang menggunakan kata-kata tak pantas, karena di salah satu halaman terdapat kata-kata kasar.
Kata kasar tersebut seperti "bangsat!, kurang ajar!, sambar geledek lu!". (Antara)
Kemendikbud Tarik Semua Buku Pelajaran Berbau Porno
Bisnis.com, BANDUNG--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan akan menarik seluruh buku pelajaran yang ada di kurikulum 2013 yang di dalamnya terdapat muatan pornografi dan kata-kata kasar. "Menegaskan saja akan ditarik," kata Wakil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium