Bisnis.com, JAKARTA—Meskipun Polda Metro Jaya sudah merilis pelaku penembakan dua polisi di Pondok Aren, Tangerang, tapi Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo tidak berani menyebut asal kelompok para pelaku tersebut.
Timur enggan berkomentar dan hanya menegaskan bahwa aparat kepolisian telah berupaya menangkap dua pelakunya.
"Sekali lagi, itu nanti sudah pasti disampaikan kepada masyarakat. Yang jelas Polri bertugas yang menangani itu, sudah melakukan langkah-langkah sampai menemukan dua DPO itu," kata Timur saat ditanya wartawan seusai menghadiri Acara Apel Kasatwil di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Senin (2/9/2013).
Polda Metro Jaya sebelumnya sudah merilis dua orang pria yang diduga sebagai pelaku penembakan anggota polisi sektor Pondok Aren, Tangerang yang terjadi Jumat (16/8), sekitar pukul 21.30 WIB.
Keduanya diketahui bernama Nurul Haq (48) dan Hendi Albar (30). Mereka menjadi eksekutor penembak polisi saat mengendarai sepeda motor Yamaha Mio.
Baik Nurul Hak maupun Hendi Albar disebut-sebut memiliki keterampilan yang sama keahliannya yakni membuat senjata api (senpi) rakitan dan bom pipa.
Mereka juga diduga terkait dengan perampokan BPR di Cililin Bandung, Kantor Pos Cibaduyut, pembacokan dan penembakan polisi di Bekasi, perampokan toko emas di Tambora Penyuplai, serta senpi yang dirakit dan bom pipa.
Kapolri meminta masyarakat yang mengetahui keberadaan pelaku segera melapor kepada aparat.
"Jadi mohon masyarakat kalau menemukan [pelaku], lapor kepada siapapun, mulai dari TNI, Polri, untuk diambil langkah-langkah selanjutnya,"tuturnya.
Akibat penembakan tersebut sebelumnya telah merenggut dua nyawa polisi meninggal dunia di tempat kejadian, yakni Ipda (Anumerta) Kus Hendratna dan Aipda (Anumerta) Ahmad Maulana.
Saat itu mereka hendak menuju Polsek Pondok Aren untuk mengikuti apel persiapan operasi Cipta Kondisi bersama dengan tim buser lainnya.