Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat mengambil sikap tegas terhadap pemerintah Mesir dan menyatakan bahwa tindakan keras militer terhadap para pemrotes akan mempengaruhi bantuan negara itu ke Kairo, namun membantah laporan bahwa bantuan itu telah dihentikan.
Tindakan keras militer terhadap pendukung presiden Mesir terguling, Mohammed Mursi pada pekan lalu telah membuat hubungan kedua negara memburuk. Tindakan tersebut ditandai dengan tewasnya 37 tahanan yang tengah diproses hukum serta penahanan atas pemimpin Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badie pada Selasa sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (21/8/2013).
Presiden Barack Obama menggelar pertemuan dengan tim keamanan nasional untuk membahas krisis di Mesir. Selain itu dibicarakan soal bantuan negara tersebut kepada Mesir. Sejumlah pejabat memperkirakan belum akan ada keputusan soal bantuan tersebut.
Bantuan tersebut senilai US$1,23 miliar dan sebesar US$241 juta dalam bentuk bantuan ekonomi ke Mesir. Hubungan kedua negara cukup dekat selama tiga dekade belakangan sampai Presiden Mesir, Husni Mubarak terjungkal dalam satu revolusi rakyat pada 2011. Mubarak digantikan Mursi dalam satu pemilihan umum yang berlangsung secara demokratis.