Bisnis.com, JAKARTA - Awas. Pasukan TNI Angkatan Darat bakal masuk Lapas Labuhan Ruku, Batubara, Sumatra Utara menyusul kerusuhan dan kebakaran pada Minggu (18/8/2013).
Hal itu disampaikan pihak Mabes TNI Angkatan Darat. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispen AD) Brigjen TNI Rukman Ahmad, usai Halalbihalal dengan wartawan media massa, di Gedung Kartika Media Center, Jakarta, Senin (19/8/2013), mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dari lapangan bahwa Komandan Kodim 0208 Asahan Letkol Inf Ayub Akbar sudah menginstruksikan kepada personelnya untuk membantu mengerahkan keamanan di Lapas Labuhan Ruku.
"Saya dapat laporan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK), koramil, anggota kodim dan jajaran intelijen yang ada di situ ikut membantu. Itu info yang saya terima dari lapangan," kata Rukman.
Menurut dia, dengan adanya nota kesepahaman (MoU) antara TNI dan Polri, bisa membantu mengatasi permasalahan di Indonesia. "Memang kan sudah ada MoU antara TNI dan Polri dalam membantu masyarakat. Juga sesuai amanat UU Tugas Pokok TNI No. 34 Tahun 2004. Setelah itu kita beri bantuan sesuai prosedur," tuturnya.
Sebelumnyaa dilaporkan, kerusuhan dan kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan Klas 2A Labuhan Ruku pada Minggu (18/8) sore diawali dengan pemukulan terhadap petugas jaga.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Heru Prakoso mengatakan kerusuhan yang menyebabkan larinya sejumlah tahanan lapas yang berlokasi di Desa Pahang, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, itu berawal dari keributan yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Ketika diberlakukan jam istirahat di halaman lapas, tiba-tiba lima orang narapidana yang merupakan tahanan kiriman dari Lapas Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang mendatangi komandan regu Lapas Labuhan Ruku L Nababan.
Ketika itu, terdapat petugas jaga sebanyak lima orang yakni L Nababan (komandan regu), Aspiaan (anggota), J Saragih (anggota), Bulman Siahaan (anggota), dan Zulpan Manurung (angggota).
Tiba-tiba, salah seorang narapidana tersebut mengarahkan pukulan ke arah L Nababan dengan menggunakan kursi yang ada di Pos 1 Lapas Labuhan Ruku.
Mendapatkan serangan tersebut, komandan regu Lapas Labuhan Ruku itu mencoba untuk melarikan diri dan mendengarkan adanya teriakan dari beberapa narapidana.
Setelah itu, beberapa narapidana dan tahanan memasuki Pos 1 Lapas Labuhan Ruku sambil melakukan pembakaran.
Dugaan sementara, keributan tersebut dipicu karena adanya narapidana yang merasa kecewa disebabkan mengalami pemindahan dari Lapas Lubuk Pakam.
Kapolres Batu bara AKBP JP Sinaga juga memperkirakan salah satu penyebab kerusuhan itu adalah provokasi dari narapidana titipan dari Lapas Lubuk Pakam yang tiba sekitar satu bulan lalu.
"Ada 46 narapidana titipan. Dari 46 itu ada provokator yang menyebabkan pembakaran Lapas (Labuhan Ruku)," katanya.
Untuk mendalami kasus kerusuhan dan kebakaran tersebut, pihak kepolisian masih mengintensifkan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, terutama tahanan yang telah berhasil diamankan kembali.