Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dermaga Kartini Dikeruk untuk Memperlancar Akses ke Karimunjawa

Bisnis.com, SEMARANG - Dermaga Pantai Kartini Jepara atau wilayah Karimunjawa dalam proses normalisasi menggunakan anggaran senilai Rp1,7 miliar untuk pengerukan kantung dermaga, sehingga ke depan mampu menampung kapal penumpang yang lebih besar. 

Bisnis.com, SEMARANG - Dermaga Pantai Kartini Jepara atau wilayah Karimunjawa dalam proses normalisasi menggunakan anggaran senilai Rp1,7 miliar untuk pengerukan kantung dermaga, sehingga ke depan mampu menampung kapal penumpang yang lebih besar. 

Kepala Dinas Pariwisata Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo, menuturkan pengerukan perlu dilakukan mengingat kawasan tersebut merupakan jalur utama menuju lokasi wisata Karimunjawa.

“Wisatawan semakin banyak dan butuh akses yang mendukung, baik infrastruktur maupun sarana berupa kapal yang lebih besar, saat ini baru mampu menampung kapal dengan berat 600 Gross Ton,” katanya, Rabu (14/8/2013).

Dermaga Kartini diketahui berukuran panjang 36 meter, sehingga membutuhkan penambahan sekitar 10 meter untuk bisa menampung kapal besar berukuran minimal 700 Gross Ton.

Menurutnya, proses pengerukan fokus pada bagian kantung dermaga tempat sandar kapal motor cepat Kartini dan Express Cantika 89, sedangkan tempat sandar untuk KM Penumpang Muria belum dilakukan.

Dana sebesar Rp1,75 miliar untuk pengerukan dermaga itu menggunakan APBD Provinsi dengan kegiatan normalisasi lokasi labuh kapal seluas 500 meter persegi dengan volume 22.000 meter kubik lumpur, karena kedalaman kantung sandar tinggal 2,5 meter.

Pengerukan yang telah diusulkan sejak 2011 itu akan dilakukan hingga kedalaman mencapai tiga meter. Selain dermaga sandar untuk kapal motor cepat, Dinas Pariwisata juga mengawal normalisasi kantung sandar KMP Muria yang memiliki berat lebih dari 800 GT.

“Saat ini masih dalam proses lelang, kami harap akhir Agustus sudah akan ada yang mengerjakan sehingga 2014 bisa digunakan dan mendukung wisata setempat. Untuk normalisasi dermaga KMP Muria menggunakan APBN,” lanjutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper