Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Regulasi Bisa Hambat Pertambangan Nikel di Sulsel

Bisnis.com, MAKASSAR - Pelaku usaha pertambangan nikel di Sulawesi Selatan bakal menghadapi tantangan baru selain pelemahan harga komoditas itu dalam 3 tahun terakhir.

Bisnis.com, MAKASSAR - Pelaku usaha pertambangan nikel di Sulawesi Selatan bakal menghadapi tantangan baru selain pelemahan harga komoditas itu dalam 3 tahun terakhir.

Ketua Harian Persatuan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Sulawesi Selatan Amirullah Abbas mengatakan larangan ekspor bijih nikel yang efektif tahun depan akan jadi hambatan.

Padahal, katanya, peran industri pertambangan nikel sangat besar bagi ekonomi Sulsel. "Sebanyak 70% pertambangan di Sulsel ini tambang nikel," katanya, Rabu (14/8/2013).

Dampak kebijakan pemerintah terkait nilai tambah tambang mineral terutama pada perusahaan-perusahaan tambang skala menengah ke bawah. Umumnya perusahan-perusahaan tersebut melakukan ekspor produk tambang berupa bijih (belum mengalami pengolahan/penambahan nilai).

Untuk sementara perusahaan tambang masih diperkenankan melakukan ekspor berupa bahan mentah sampai dengan 2014 dengan dikenakan bea keluar sebesar 20%.

Amirullah mengatakan pemerintah perlu memberi jalan, bisa dengan penambahan waktu hingga 6 bulan. Kalau pun diproses, bijih nikel diserahkan ke PT Antam atau PT Vale Indonesia yang sudah memiliki smelter.

Direktur Utama PT Andatu Lestari Abadi Mandiri itu meyakini prospek pertambangan nikel paruh kedua tahun ini bakal membaik sejalan kenaikan harga komoditas global.

"Untuk kadar 1,8% yang dulu diekspor dengan harga US$28 per ton kini menjadi US$32 per ton," katanya. Sedangkan untuk kadar 1,9% diekspor dengan harga US$38 per ton, naikdari US$32 per ton.

Nikel terutama digunakan untuk produksi stainless steel atau baja nirkarat. Menurut riset PT. Investa Saran Mandiri, penggunaan untuk stainless steel ini menyerap 60%-65% nikel primer dunia setiap tahunnya.

"Kebutuhan akan baja nirkarat telah bertumbuh dengan pesat selama 10 tahun terakhir, dengan peningkatan keluaran rata-rata 6% per tahun sejak 2001 hingga 2011," tulis analis Jhon Veter dan Kiswoyo Adi Joe, Selasa (13/8).

Disebutkan bahwa baja nirkarat adalah bagian terpenting dari ribuan produk, mulai dari tampilan luar gedung apartemen dan pencakar langit hingga wastafel dapur.

Baja nirkarat, katanya, mengandung nikel juga digunakan dalam beragam perkakas dapur dan peralatan lainnya karena sifatnya yang tahan lama dan mudah dibersihkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper