Bisnis.com, JAKARTA—Cara pandang pelaku usaha kecil dan menengah Indonesia belum mampu melihat pemberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015 sebagai peluang besar, selain itu pemahaman masyarakat mengenai Asean juga masih sangat terbatas.
Erwin Pohe, Pemerhati koperasi dan usaha kecil menengah, mengingatkan peluang Masyarakat ekonomi Asean (MEA) harus dimanfaatkan secara optimal, karena pasarnya mencapai 600 juta konsumen.
”Dari 500 juta itu, dominasi untuk kelas menengah akan terus meningkat. Menurut catatan Asian Development Bank (ADB), kelas menengah Asean pada 2010 sebesar 24%, akan meningkat ke posisi 65% pada 2030,” katanya kepada Bisnis hari ini, Rabu (24/7/2013).
Bagi pelaku KUKM Indonesia, potensi itu merupakan peluang untuk mengembangkan industri nasioal serta mendorong menjadi basis produksi, sebab didukung pasar domestik yang sangat besar dari berbagai sisi.
Karena itu, katanya, tantangan yang harus diperhatikan pemerintah adalah, melakukan sinkronisasi program dan kebijakan antara pusat dan daerah, karena kesamaan pandang di antara pejabat pusat dan daerah diperlukan untuk menghadapi MEA 2015.