Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sidak Solo, Makanan Ringan Ditemukan Kandung Zat Berbahaya

Bisnis.com, SOLO - Dinas Kesehatan Kota Surakarta bersama instansi terkait menemukan makanan ringan mengandung bahan berbahaya, yaitu zat pewarna rhodamin B dari sebuah tempat grosir makanan di kawasan Nusukan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (17/7/2013).

Bisnis.com, SOLO - Dinas Kesehatan Kota Surakarta bersama instansi terkait menemukan makanan ringan mengandung bahan berbahaya, yaitu zat pewarna rhodamin B dari sebuah tempat grosir makanan di kawasan Nusukan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (17/7/2013).

Penemuan itu saat inspeksi mendadak (sidak) di beberapa toko makanan di Solo.

Sidak dilakukan di sejumlah tempat grosir makanan, pasar tradisional, minimarket dan swalayan yang ada di Solo, kata Kepala Bidang Upaya Kesehatan DKK Pemkot Surakarta Setyawati kepada wartawan di sela-sela sidak tersebut.

Makanan yang ditemukan mengandung zat berbahaya tersebut langsung dihancurkan di tempat, setelah dilakukan pengetesan oleh para petugas.

"Kami ambil sampel, kemudian dilakukan uji klinis. Jika positif mengandung zat berbahaya, langsung kami musnahkan. Hal ini dilakukan untuk membuat mereka jera dan tidak mengulang perbuatannya yang merugikan orang banyak itu," katanya.

Dia mengatakan dua jenis makanan yang ditemukan mengandung rhodamin B tersebut adalah jenis gipang dan makanan kecil lain berbentuk contong es krim. Setelah diuji klinis, dua jenis makanan ini terindikasi positif mengandung rhodamin B.

Dikatakan, zat pewarna ini harusnya dipergunakan sebagai pewarna tekstil pakaian. Namun oleh produsen makanan, dicampur dalam bahan makanan untuk menegaskan warna yang ada pada makanan yang dibuat. Makanan yang dicampur rhodamin B berwarna sangat mencolok.

Setyawati mengatakan, dari sisi medis, rhodamin B tidak berdampak secara langsung. Namun pada jangka waktu tertentu dengan tingkat konsumsi tertentu pula akan berdampak buruk dalam tubuh manusia. "Bisa menimbulkan kanker," katanya.

Bagi pengusaha grosir, sidak yang dilakukan oleh DKK digunakan sebagai bahan edukasi. Sebab, selama ini banyak pemilik usaha grosir makanan kurang mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung zat berbahaya.

"Selama ini belum tahu. Ya dengan sidak seperti ini paling tidak kami bisa tahu jenis-jenis makanan apa saja yang mengandung zat berbahaya," kata salah seorang pengusaha grosir makanan di Nusukan, solo, Sugiarto Gunawan, 67 tahun.

Dia mengatakan dengan informasi tersebut dijadikannya sebagai pelajaran dalam menerima pasokan dari psodusen. Dua jenis makanan yang mengandung bahan berbahaya itu didapatnya dari produsen asal Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper