Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pernik Ramadan: Awas, Ustadz Palsu Berkeliaran di Pekanbaru

Bisnis.com, PEKANBARU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau mengimbau agar umat muslim berhati-hati terhadap ustadz palsu yang berkeliaran pada Ramadan di Kota Pekanbaru dan mengincar uang jamaah masjid. "Mengaku-ngaku ustadz padahal bukan, dan

Bisnis.com, PEKANBARU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau mengimbau agar umat muslim berhati-hati terhadap ustadz palsu yang berkeliaran pada Ramadan di Kota Pekanbaru dan mengincar uang jamaah masjid.

"Mengaku-ngaku ustadz padahal bukan, dan untuk motif mencari uang, itu bisa disebut ustadz palsu," kata Ketua MUI Riau H. Mahdini kepada pers di Pekanbaru, Selasa (16/7).

Kota Pekanbaru memiliki tradisi penceramah atau ustadz keliling ke tiap masjid untuk memberi siraman rohani. Hal itu muncul untuk mengantisipasi kesulitan mencari penceramah selama Ramadan.

Mahdini mengatakan setiap ustadz yang memberi ceramah Ramadhan harus terdaftar di organisasi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Majelis Dakwah Indonesia (MDI).

"Jangan sampai Ramadhan ini disalahgunakan orang tertentu untuk melakukan penipuan," katanya.

Seorang pengurus MDI Kota Pekanbaru, H Usman Jalil, mengatakan pihaknya menerima beberapa laporan selama Ramadhan ini terkait ustadz palsu. Modusnya, pelaku mencari data ustadz melalui buku daftar penceramah di masjid tertentu.

Kemudian, pelaku mencatut nama ustadz yang digantikannya atau mengaku menjadi ustadz pengganti kepada pengurus masjid.

"Mereka menelepon ustadz yang sebenarnya, mengaku dari pengurus masjid dan meminta ustadz tidak perlu datang dengan berbagai alasan. Baru pada malam harinya dia mendatangi masjid dan mencatut nama ustadz itu untuk berceramah," katanya.

Usman Jalil menduga, motif para ustadz palsu itu adalah untuk mengejar dana penceramah yang disiapkan pengurus masjid dari jamaah. Setiap masjid di Pekanbaru selama Ramadan umumnya menyediakan dana berkisar Rp100.000  hingga Rp300.000  untuk penceramah di sela ibadah shalat tarawih.

"Mungkin motifnya juga ekonomi, kami masih mendalaminya," kata Usman sambil mengatakan MDI belum melaporkan kasus itu ke kepolisian.

Karena itu, dia mengimbau agar umat bersikap hati-hati apabila ada ustadz yang mengaku sebagai penceramah pengganti. Khusus untuk MDI Pekanbaru, lanjutnya, setiap ustadz pengganti akan dibekali dengan surat pengantar dari pengurus.

"MDI mempersiapkan lebih dari 700 ustadz untuk siraman rohani di Pekanbaru," ujarnya. (Antara)(Foto:tanbihun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper