BISNIS.COM, KAIRO--Presiden Mesir Mohamed Moursi menolak ultimatum yang dikeluarkan tentara Senin dan mengatakan akan melanjutkan rencananya sendiri untuk rekonsiliasi nasional.
Tentara telah memperingatkan Presiden Mohamed Morsiakan turun tangan jika ia gagal memenuhi tuntutan rakyat dalam waktu 48 jam.
Dalam sebuah pernyataan, presiden mengatakan deklarasi militer bisa menyebabkan kebingungan, dan presiden akan melanjutkan cara sendiri menuju rekonsiliasi nasional.
Pernyataan itu mengecam "deklarasi yang akan memperdalam perpecahan" dan "mengancam perdamaian sosial" di negeri itu.
Moursi sedang berkonsultasi "dengan segala kekuatan nasional untuk mengamankan jalan perubahan demokratis dan perlindungan kehendak rakyat ", tambahnya.
"Negara demokratis sipil Mesir adalah salah satu prestasi yang paling penting dari revolusi 25 Januari," kata pernyataan itu melanjutkan, merujuk pada pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan diktator Hosni Mubarak.
"Mesir benar-benar tidak akan mengizinkan langkah mundur apapun keadaannya," tambahnya, Selasa (2/9)
Pendukung Moursi di Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa dalam membela dia, mereka membela legitimasi oresiden yang pertama terpilih secara demokratis, yang hanya berada di kantor setahun.
Pernyataan militer Senin, yang dibacakan di televisi, mengatakan: "Jika tuntutan rakyat tidak dipenuhi dalam periode ini ... (angkatan bersenjata) akan mengumumkan peta-jalan dan langkah-langkah untuk mengawasi pelaksanaannya di masa depan." Pernyataan ini mendapat sambutan meriah dari lawan Moursi yang telah berkemah di Lapangan Tahrir Kairo. (Antara/Reuters)
KRISIS MESIR: PM Moursi Tolak Ultimatum Tentara
BISNIS.COM, KAIRO--Presiden Mesir Mohamed Moursi menolak ultimatum yang dikeluarkan tentara Senin dan mengatakan akan melanjutkan rencananya sendiri untuk rekonsiliasi nasional.Tentara telah memperingatkan Presiden Mohamed Morsiakan turun tangan jika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium