BISNIS.COM, JAKARTA—Edward Soeryadjaya, investor sekaligus pemilik Ortus Holdings Ltd yang akan membangun proyek monorel DKI Jakarta, menargetkan sarana transportasi massal yang akan dimulai Oktober itu akan mencapai titik impas (BEP) dalam waktu 10 tahun.
Hal itu disampaikan Edward karena bisnis transportasi massal ini sudah diprediksi bagus sejak dirancang pada 2004. “Sejak 2004, sudah ada hitungan, 10 tahun kemudian pada 2013 hitungan saya bagus,” katanya seusai pengumuman kelanjutan proyek Monorel oleh Jokowi di Monas, Rabu (26/6/2013).
Keyakinan itu didasarkan juga pada perhitungan monorel lebih murah ketimbang mass rapid transit (MRT) atau subway. Biaya sebuah monorel seperlima dari MRT, artinya biaya 1 kilometer MRT bisa untuk membangun 5 kilometer monorel.
Edward juga menyatakan tidak sanggup jika membangun transportasi massal di bawah tanah karena selain membutuhkan biaya tinggi, juga dihadapkan dengan penolakan warga atas pembebasan tanah. “Kalau di bawah tanah saya nggak sanggup. Selain mahal dan lama, juga dihadang orang yang tidak mau lepas tanah,” ujarnya.