BISNIS.COM, MEDAN--Aksi unjuk rasa elemen mahasiswa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berujung bentrok dengan aparat kepolisian yang berusaha membubarkan aksi tersebut mahasiswa tersebut.
Aparat membubarkan unjuk rasa itu, karena sudah melebih batas waktu yaitu berlangsung hingga larut malam.
Pantauan Bisnis di lokasi kejadian, Senin (17/6/2013), bentrokan terjadi sekitar pukul 23.25 WIB ketika unjuk rasa yang digelar mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Rakyat (BARAK) sudah mengarah kepada tindakan anarkis.
Mahasiswa yang memblokir Jalan Perintis Kemerdekaan Medan simpang Jalan Sutomo Medan sudah mulai merusak dan melempari kaca KFC yang berada di Jalan Sutomo simpang Jalan Perintis Kemerdekaan Medan.
Bahkan mahasiswa membakar 3 unit sepeda motor yang parkir di halaman KFC Sutomo, karena mengetahui harga bahan bakar minyak akan dinaikkan.
Aparat kepolisian yang bertindak sesuai undang-undang bahwa dalam menyampaikan pendapat tidak diperkenankan hingga malam hari, maka harus dilakukan pembubaran oleh aparat kepolisian.
Dalam pembubaran itu, polisi mengejar para mahasiswa hingga ke Jalan Prof HM Yamin Medan dan menyisir hingga ke dalam kampus. Namun mahasiswa melempari polisi dengan kembang api.
Polisi menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa yang langsung lari berhambura meninggalkan lokasi unjukrasa.
Hingga saat ini polisi masih berjaga-jaga, bahkan personil Brimob sudah bersiaga di lokasi kejadian dan kelompok mahasiswa terus dikejar hingga benar-benar membubarkan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
