BISNIS.COM, JAKARTA--Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) menilai Indonesia pantas mendapatkan prioritas dispensasi pengurangan kuota haji yang akan diterapkan Pemerintah Arab Saudi tahun ini.
"Saya kira harus ada prioritas dan pembagiannya juga lebih transparan," kata Ketua Umum IPHI Kurdi Mustofa dalam syukuran 23 tahun IPHI, Minggu malam.
Terkait permintaan dispensasi, pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia untuk segera melakukan diplomasi dengan pemerintah kerajaan Arab Saudi.
"Sedang diusulkan tapi kita belum tahu, mudah-mudahan diberi prioritas," kata dia, tulis Antara.
Di sisi lain, Kurdi juga menilai kebijakan pengurangan kuota haji yang diterapkan pemerintah Arab Saudi harus benar-benar dipahami publik.
Pemerintah Arab Saudi berdasarkan surat Kementerian Haji Arab Saudi pada Kamis 6 Juni 2013 akan mengurangi kuota jamaah haji seluruh negara pengirim, yakni sebesar 20% dari kuota dasar sesuai kesepakatan negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Penyebab pengurangan itu adalah keterlambatan penyelesaian rehabilitasi Masjidil Haram yang berakibat pada berkurangnya kapasitas daya tampung tempat tawaf yang semula dapat menampung 48.000 orang jamaah per jam menjadi 22.000 orang per jam.
Di Indonesia sendiri, pengurangan kuota haji akan diberlakukan secara proporsional untuk semua provinsi.
Namun lebih diutamakan kepada jamaah yang masih muda agar memberi kesempatan kepada jamaah yang sudah berusia lanjut lebih dulu. (ra)