BISNIS.COM, KAIRO--Kemenangan ulama moderat Iran Hassan Rohani dalam pemilihan presiden, Sabtu (15/6/2013) 51% suara, diharapkan bisa membantu meredam permusuhan Teheran dengan negara tetangga Arab lainnya.
Namun, banyak orang Arab justru meragukan Rohani dapat mengakhiri konflik sektarian yang telah meradang oleh perang Suriah.
Hassan Rohani, seorang ulama Syiah yang dikenal dengan pendekatan damai dan didukung oleh reformis, akan memiliki kebijakan, karena ditentukan oleh pemimpin tertinggi Iran.
"Kami berharap Presiden Iran yang baru akan percaya pada solusi politik di Suriah," kata salah satu duta di Liga Arab di Kairo seperti dikutip Reuters, Sabtu (15/6/2013).
Menurutnya, seluruh orang berharap kepada Rohani, tetapi setiap yang dikampanyekan olehnya berbeda dengan apa yang nanti dilakukan setelah menjadi presiden.
Untuk Amerika Serikat dan negara-negara Barat, berselisih dengan Iran selama beberapa dekade dan sekarang mengumpulkan di belakang pemberontak melawan Presiden Iran yang didukung Suriah, permusuhan agama di negeri Timur Tengah yang kaya minyak itu menambah kekhawatiran akan ketidakstabilan yang lebih luas.
Pengamat Jamal Khashoggi mengatakan di Arab Saudi, sekutu AS yang memimpin oposisi terhadap penguasa apa yang mereka lihat sebagai dorongan Iran untuk menyebarkan kekuasaan dan agama. "Saya yakin untuk kepemimpinan Saudi ini adalah hasil terbaik dari pemilu."