BISNIS.COM, JAKARTA—Meski sejumlah produsen sistem disk storage optimistis pasar akan naik, secara global ternyata justru terjadi penurunan omzet.
Menurut laporan bertajuk International Data Corporation (IDC) Worldwide Quarterly Disk Storage Systems Tracker, terjadi penurunan 0,9% year over year dengan total mencapai US$5,9 miliar.
Pada kuartal I/2013 pasar sistem disk storage internal dan eksternal menghasilkan pendapatan hingga US$7,7 miliar, turun 3,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun kapasitas total sistem disk storage yang dikirim mencapai 7,8 exabyte, tumbuh 26,4% year over year.
"Penurunan permintaan di pasar berkembang memicu penurunan signifikan pada penjualan disk eksternal global pada kuartal pertama lalu," ujar Research Director Storage IDC Eric Sheppard dalam keterangandi website IDC.
Menurut IDC pasar open networked disk storage pada kuartal I/2013 tumbuh 0,4% year over year dan menghasilkan pendapatan hingga US$5,1 miliar. EMC masih menjadi pemimpin pasar dengan revenue share 33,4%, disusul NetApp sebesar 17,1%.
Pada pasar Open SAN pertumbuhan year over year tercatat sebesar 1,3%. EMC juga masih menjadi vendor utama lantaran sukses meraih revenue share 31,2%, disusul IBM dengan pangsa pasar 12,6%. Adapun pasar NAS justru tercatat turun 2,2% year over year.
“Dibanding negara lain di Asia Tengara, pasar storage di Indonesia saat ini masih cukup kecil. Menurut lembaga riset IDC nilainya baru sekitar US$50 sampai US$60 juta per tahun,” ujar Country Manager EMC Adi Rusli di Bandung pekan lalu.
Menurutnya saat ini sistem storage di Indonesia masih dalam kondisi under exploit alias belum banyak digali kemanfaatannya oleh kalangan korporat. Padahal, kata dia, adopsi sistem storage yang tepat juga dapat menjadi jalan perusahaan untuk mengembangkan model bisnis baru dengan mitranya.