BISNIS.COM, SEMARANG -- Anggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo berharap Polri segera menuntaskan kasus bom bunuh diri di sekitar Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, Senin pagi (3/6).
Dengan demikian, sambungnya, rakyat mengetahui aktor intelektual di balik perkara tersebut.
"Menurut penjelasan pihak pimpinan Polri setempat yang kami coba hubungi, pelaku masih diidentifikasi," kata Tjahjo yang juga Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Senin (3/6).
Informasi yang diterima oleh Tjahjo dari kepolisian setempat mengatakan bahwa pelaku datang ke Mapolres Poso pada saat apel pagi. Pelaku dihentikan oleh petugas, kemudian melarikan diri.
Sekitar 35 meter dari Mapolres, kata Tjahjo, bom yang dibawa oleh pelaku meledak. Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Pol. Suhardi Alius di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Mabes Polri masih melakukan identifikasi pelaku bom bunuh di Mapolres Poso itu.
"Tim DVI dari Mabes Polri sudah berangkat ke sana dan Puslabfor sudah bekerja untuk mendapat identifikasi pelaku maupun identifikasi bom yang digunakan," ujarnya.
Mencermati beberapa kejadian di wilayah Poso yang belum tuntas dan dijadikannnya daerah itu sebagai ajang pertempuran, Tjahjo mengemukakan bahwa apa pun gelagat dan kejadian hari ini pasti Polri dan intelijen mendalaminya.
"Kami sebagai anggota DPR RI berharap masalah tersebut bisa cepat terungkap benang merah dan siapa saja yang terlibat dalam jaringan-jaringan tersebut," kata Tjahjo yang juga alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Dia menegaskan apa pun gerakan-gerakan tersebut dan pola-polanya, pasti pihak intelijen dan Polri sudah mampu mengidentifikasinya.
"Kami sebagai anggota DPR RI dan masyarakat luas tentunya menyerahkan hal tersebut kepada pihak aparat yang lebih paham dan berwenang," katanya.
Tjahjo menekankan apa pun aparat, khususnya Polri, pantang digertak, pantang menyerah memberikan ketenangan kepada Masyarakat.
Dalam mewujudkan rasa aman di tengah masyarakat, Tjahjo menegaskan kembali perlunya koordinasi antarlembaga intelijen apakah Badan Intelijen Negara (BIN), intelijen TNI, atau intelijen Polri perlu terpadu.
Insiden bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 08.25 WITA. Saat itu seorang pria pengendara sepeda motor menerobos pintu jaga polisi dan beberapa saat bom meledak.
Tubuh pelaku bom bunuh diri hancur berkeping-keping, berikut sepeda motor yang dikendarai.
Bom bunuh diri tersebut tidak melukai personel Polres Poso yang saat itu sebagian besar berada di dalam ruangan usai apel pagi.
Sementara itu, Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol. Ari Dono sudah meluncur ke Kabupaten Poso guna turut memantau situasi di daerah yang masih rawan aksi terorisme tersebut.
Kabupaten Poso berjarak 222 kilometer dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah. (Antara)