Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GALLUP POLL: Rakyat Menentang Intervensi Militer AS di Suriah

BISNIS.COM, WASHINGTON - Mayoritas luas orang Amerika mengatakan pemerintah Amerika Serikat harus menghindari mengambil tindakan militer di Suriah, kata satu jajak pendapat baru.

BISNIS.COM, WASHINGTON - Mayoritas luas orang Amerika mengatakan pemerintah Amerika Serikat harus menghindari mengambil tindakan militer di Suriah, kata satu jajak pendapat baru.

Kantor berita China Xinhua pada Jumat mengutip jajak pendapat Gallup yang dilakukan pada 28-29 Mei menunjukkan bahwa 68% orang Amerika menyuarakan penentangan terhadap campur tangan militer AS di Suriah, dibandingkan dengan 24 persen yang mendukung tindakan tersebut.

Pada saat yang sama, 58% orang Amerika mengatakan mereka tidak optimis bahwa krisis di Suriah akan diselesaikan melalui cara diplomatik dan ekonomi, sementara 27% setuju bahwa upaya-upaya tersebut akan berhasil, kata jajak pendapat.

Rakyat Amerika juga kurang memperhatikan krisis di Suriah, saat jajak pendapat menemukan bahwa kurang dari 49% responden mengatakan mereka mengikuti berita tentang krisis di Suriah "sangat" atau "agak" erat.

Ini adalah di bawah rata-rata historis 60% untuk lebih dari 200 acara berita yang Gallup telah ukur sejak 1992.

"Dengan demikian, Amerika tampaknya memiliki preferensi yang jelas untuk menjaga tentara AS keluar dari krisis di Suriah, mengingat penentangan rakyatnya terhadap keterlibatan tersebut meskipun mereka perkirakan upaya diplomatik akan gagal untuk menyelesaikan krisis," kata Gallup.

Hasil jajak pendapat itu muncul pada saat para pejabat AS dan Senat terus campur tangan mereka dalam urusan Suriah di mana Senator Partai Republik, John McCain, menyusup ke wilayah Suriah dan mengumumkan dukungannya terhadap kelompok bersenjata dan menyediakan kepada mereka dengan lebih banyak senjata.

Sebelumnya, sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada akhir Mei menunjukkan bahwa 62 persen orang Amerika menentang intervensi militer AS di Suriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper