BISNIS.COM, JAKARTA—Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku sudah membentuk tim Dewan Pakar menyusul kesiapannya menjadi Calon Presiden 2014.
Tim tersebut terdiri dari sekitar 50 profesor dan dimungkinkan terus bertambah, dengan diketuai oleh Profesor Burhanuddin Abdullah.
“Untuk visi dan misi [Presiden 2014] saya sudah bentuk tim pakar. Dan dewan pakar inilah yang akan bantu saya menggodok menggodok rencana-rencana kami,” katanya kepada Bisnis, Rabu (29/5/2013).
Burhanuddin Abullah adalah Gubernur Indonesia pada era 2003-2008 dan juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era 2001 di bawah pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid.
Namun demikian, dia masih enggan berkomentar banyak mengenai tim Dewan Pakar tersebut.
Prabowo mengungkapkan, sudah siap untuk menjadi Capres 2014, asalkan mendapatkan dukungan yang kuat dari rakyat dalam menghadapi peta perpolitikan yang dinilai cenderung dinamis dan berubah-ubah.
“Insyaa Alloh, dengan restu yang maha Kuasa kami siap mengabdi,” tuturnya.
Karena itu, Prabowo sedang memperkuat organisasinya yang terkait dengan partainya, kaderisasi, persiapan anggota-anggota partai, dan penataran calon legislatif (caleg).
“Itulah persiapan kami [menjelang Pemilu 2014],” katanya.
Menghadapi peta politik Pemilu 2014 tersebut, Prabowo menilai saat ini kondisinya menarik karena demokrasi di Tanah Air kini semakin hidup.
Namun, katanya, masih ada banyak kekurangan atas demokrasi Indonesia dan harus diperbaiki.
Sejumlah kekurangan itu adalah perbaikan daftar pemilih tetap (DPT) dan berbagai kasus kertas seperti suara yang kadang-kadang hilang, ataupun undangan pemilih yang tidak sampai atau tidak dikirim.
“Tapi yang paling penting DPT itu harus bersih jangan ada kecurangan. Demokrasi adalah sangatpenting dan sangat berharga. Banyak negara di dunia melihat Indonesia, jangan sampai demokrasi kita cacat,” katanya.
Saat ditanya mengenai pengusungan Joko Widodo sebagai Capres karena popularitasnya kian meningkat, Prabowo menjawab hal itu adalah demokrasi sehingga menjadi banyak pilihan bagi rakyat.
Begitu juga saat ditanya kesediaan Gerindra untuk mengusung Jokowi menjadi wakil calon Presiden serta mundurnya Megawati di rancah pemilihan Presiden, Prabowo menjawab demokratis.
”Kita lihat nanti perkembangan situasi. Ibu Mega kan seorang tokoh negarawati, jadi pasti pertimbangannya banyak kita lihat aja nanti. Kita hormati.”
Selain itu, Prabowo menuturkan agar rakyat tidak terlalu terpaku dengan hasil lembaga Survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga, karena selalu naik turun dan juga tergantung penyelenggara survei.
“Yang penting adalah kami ke rakyat, gagasan kami apa, program kami apa, rencana kami apa, visi kami apa, yang penting itu rakyat harus tahu. Dan setelah rakyat tahu, rakyatlah yang harus memutuskan. Itu namanya demokrasi,” tegasnya. (ra)