BISNIS.COM, JAKARTA—Tim investigasi Mabes Polri memeriksa delapan saksi terkait kasus longsor yang terjadi di terowongan Big Gossan, tambang bawah tanah PT Freeport, Papua.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan tim tersebut turut bekerjasama dengan ahli berbagai universitas dan dari Kementerian ESDM yang terkait guna memberikan pendapat terhadap ahli saksi.
“Tim sudah bekerja, delapan saksi yang sudah diperiksa. Nanti tim ini cari tahu sebab runtuhnya,” ungkapnya, Senin (27/5)
Dia mengatakan tim tersebut sudah mulai bekerja menyelidiki peristiwa runtuhnya terowongan di Mile 74, Free Port.
Sementara Polda Papua juga sudah membentuk tim bersama instansi terkait. “Nanti diharapkan supaya saksi bisa beri kejelasan,” katanya.
Sebelumnya, peristiwa longsor terjadi pada 14 Mei lalu di ruang kelas 11, pusat pelatihan yang terdapat di terowongan Big Gossan. Big Gossan terletak pada ketinggian 3.020 meter dari permukaan laut, tetapi memiliki kedalaman 600 meter dari permukaan tanah. Jarak titik longsor ke pintu masuk masuk terowongan sepanjang 500 meter.
Sebanyak 28 dari 38 orang diketahui meninggal dunia akibat tertimbun batu dan tanah dan 10 orang di antaranya selamat.