BISNIS.COM, SEMARANG – Tahun ini pelaksanaan UN jenjang SMA dan MA diikuti sebanyak 159.586 siswa, dengan angka kelulusan yang mencapai 99,922%, nyaris sempurna.
Dinas Pendidikan Jawa Tengah menyebutkan tingkat kelulusan siswa dalam ujian nasional (UN) jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) pada ini naik 0,134%.
"Memang tingkat kelulusan UN tahun ini di Jateng cukup bagus, dari sebanyak 159.586 siswa yang ikut UN 2013, angka kelulusan mencapai 99,922%," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Jateng Kartono di Semarang, Kamis malam.
Dibandingkan kelulusan UN jenjang sama tahun lalu memang ada peningkatan, kata dia, mengingat kelulusan UN SMA dan MA tahun lalu hanya 99,788 persen dari total peserta 156.466 siswa dan 332 siswa dinyatakan tidak lulus.
Sementara untuk UN jenjang sekolah menengah kejuruan, kata dia, tingkat kelulusan mencapai sebesar 99,754 persen dari total peserta sebanyak 175.008 siswa dan sebanyak 554 siswa dinyatakan tidak lulus UN.
Berbeda dengan kelulusan UN jenjang SMA yang naik, ia mengakui tingkat kelulusan UN SMK tahun ini memang menurun, mengingat kelulusan UN jenjang pendidikan kejuruan itu tahun lalu mencapai 99,92 persen.
Menurut dia, bobot dan variasi soal UN pada tahun ini memang meningkat 10 persen dibandingkan tahun lalu dengan variasi soal UN yang mencapai 20 paket, sementara pada UN tahun lalu hanya membagi lima paket soal.
Meski demikian, kata dia, berkaitan dengan prestasi, ada salah satu siswa dari Jateng berhasil menempati peringkat dua besar UN secara nasional, yakni Aditya Agam Nugraha dari SMA Negeri 1 Kota Surakarta.
Sesuai prosedur operasional standar (POS) UN 2013, kata dia, peserta didik dinyatakan lulus apabila rata-rata nilai akhir dari seluruh pelajaran sebesar 5,5 dengan nilai tiap mata pelajaran minimal 4.
"Sementara untuk SMK ditambah nilai kompetensi keahlian minimal sebesar 6. Hari ini, kami serahkan daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN) ke Disdik kabupaten/kota. Besok (24/5) diumumkan di tingkat sekolah," katanya.
Kartono menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Disdik kabupaten/kota berkaitan dengan pengumuman kelulusan UN di daerah agar dilakukan pada sore hari untuk mencegah perayaan UN dengan cara "euforia".
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara UN Jateng Tri Handoyo mengatakan siswa dilarang merayakan UN dengan cara "euforia", seperti arak-arakan kendaraan bermotor maupun aksi corat-coret seragam sekolah.
Salah satu upaya untuk mencegah perayaan kelulusan dengan "euforia", kata dia, pihaknya sudah menginstruksikan bahwa pengumuman kelulusan UN di sekolah yang dilakukan pada 24 Mei 2013 dimulai pukul 14.00 WIB.
"Kami berharap masing-masing sekolah mengkondisikan pengumuman kelulusan UN agar siswa tidak arak-arakan, konvoi, corat-coret seragam. Daripada seragam dicorat-coret, lebih baik disumbangkan," katanya. (Antara/dot)