BISNIS.COM, MALUKU TENGAH-PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) bekerja sama dengan lembaga pendidikan Belanda Nederland Maritime University membangun universitas logistik maritim di Bogor Jawa Barat yang ditargetkan selesai akhir tahun ini.
Direktur Utama Pelindo II Richard J. Lino mengatakan pembangunan universitas dengan luas sekitar 10 hektare di daerah sejuk Ciawi itu menelan investasi Rp250 miliar.
"Kami menggandeng akademi dari Belanda. Karena mereka memiliki pengalaman dan kemampuan yang kuat dalam pendidikan logistik maritim, " katanya di sela-sela kegiatan Direksi Mengajar di SMA Negeri 1 Amahai, Senin (20/5).
Kegiatan dari bagian tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan serentak oleh direksi BUMN memperingati Hari Kebangkitan Nasional ini dilaksanakan di SMA para direksi itu dibesarkan. Hal ini bertujuan untuk menginspirasi siswa melalui cerita terkait profesinya. Di Amahai, pesertanya meliputi 18 sekolah setingkat SMA.
Lino mengatakan saham Pelindo II dari universitas itu adalah 51% dan sisanya dimiliki Nederland Maritime University.
Tenaga pengajarnya. Katanya kebanyakan disediakan oleh universitas di Belanda tersebut, atau alumninya dan dilengkapi sarana pendidikan memadai, termasuk alat simulasi modern.
Perguruan Tinggi strata 1 yang saat ini dinamakan IPC Academy tersebut, katanya, akan dilengkapi semacam asrama sekelas hotel bintang tiga yang bisa menampung hingga 250 siswa.
Pembangunannya, Kata Lino, sudah direncanakan sejak dua tahun lalu dan mulai pembangunan fisik pada awal 2013 dan ditargetkan selesai akhir tahun ini. dengan demikian diharapkan tahun depan sudah bisa menerima mahasiswa baru.
"ini universitas pertama di Indonesia yang fokus pada logistik maritim dengan modul pendidikan modern. Yang baru ada di sini kan perguruan tinggi kelautan."
Dia mengatakan Pelindo II tidak menyediakan ikatan dinas bagi mahasiswa yang kuliah di universitas itu, walau bisa saja setelah lulus bergabung dengan persero tersebut. "Bisa bekerja di mana saja di Indonesia. Tidak harus di Pelindo II."
Terkait pemilihan lokasi yang bukan di kawasan dekat laut, Lino mengatakan pendidikan maritim tidak harus di dekat pelabuhan, selain tanah di kawasan itu juga jauh lebih mahal. "Ciawi juga lebih nyaman lingkungannya dan gampang dijangkau dari Jakarta." (mfm)