Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMILU 2014: 76,67% Pemilih Demokrat di Pemilu 2009 Bakal Pindah

BISNIS.COM, JAKARTA-Media Survei Nasional (Median) memperkirakan 76,67% pemilih Partai Demokrat pada 2009 akan melakukan migrasi ke partai lain dalam Pemilu 2014."Hanya sekitar 23,33% pemilih yang masih loyal untuk memilih Partai Demokrat," kata Direktur

BISNIS.COM, JAKARTA-Media Survei Nasional (Median) memperkirakan 76,67% pemilih Partai Demokrat pada 2009 akan melakukan migrasi ke partai lain dalam Pemilu 2014.

"Hanya sekitar 23,33% pemilih yang masih loyal untuk memilih Partai Demokrat," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam jumpa pers bertajuk "Elektabilitas Partai dan Migrasi Pemilih Jelang Pemilu 2014", Jumat (17/5/2013).

Menurut Rico, data itu merupakan salah satu dari hasil survei Median terhadap dinamika politik April-Mei 2013. Secara umum telah terjadi semacam fenomena migrasi atau perpindahan pemilih dari partai-partai politik yang ada.

"Beberapa faktor menjadi penyebab migrasi pemilih tersebut, salah satunya adalah pemberitaan negatif seputar dugaan korupsi yang dilakukan oleh para elit partai".

Dia menjelaskan belakangan ini publik disuguhi pemberitaan secara gencar seputar tuduhan korupsi yang menimpa dua partai yakni Partai Demokrat dalam kasus Wisma Atlet dan Hambalang dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan kasus kuota impor daging sapi.

"Kasus korupsi yang menimpa elit partai tersebut pasti mempengaruhi persepsi publik terhadap kedua partai tersebut dan bisa menjadi pemicu terjadinya migrasi pemilih".

Berdasarkan hasil survei itu, lanjutnya, Partai Demokrat menempati peringkat pertama dalam hal migrasi atau perpindahan pemilih.
"Hal itu tidak mengherankan, jika melihat gonjang-ganjing kasus korupsi yang diduga dilakukan oleh para petinggi partai itu". (antara/yus)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper