BISNIS.COM, JAKARTA—Pertumbuhan ekonomi Malaysia akan melewati angka 5% selama tujuh triwulan berturut-turut, satu pertmbuhan terlama sejak negara itu dilanda krisis ekonomi global pada 2008.
Pertumbuhan investasi juga akan ikut mendorong keberlanjutan momentum pertumbuhan ekonomi tersebut.
Produk domestik bruto (PDB) di negara dengan kekuatan ekonomi ketiga terbesar di Asia Tenggara itu diduga naik 5,5% selama tiga bulan pertama 2013 dibandingkan tahun sebelumnya, menurut perkiraan 22 analis yang disurvei Bloomberg.
Penurunan ekspor negara itu diperkirakan melambat dari angka 6,4% pada periode Oktober-Desember. Sementara pemerintah akan mengeluarkan data ekonomi tersebut besok.
Kemenangan PM Najib Razak pada bulan ini akan membuat sejumlah proyek investasi berlanjut, menurut sejumlah ekonom bank dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd. dan Credit Suisse Group AG sebagaimana dikutip Bloomberg hari ini, Selasa (14/5/2013) . Mereka memprediksi akan terjadi akselerasi pertumbuhan pada beberapa triwulan ke depan.
Bantuan dana tunai untuk kelompok masyarakat ekonomi bawah Malaysia sebagaimana yang dijanjikan juga ikut membantu konsumsi domestik dalam mengimbangi keterbatasan permintaan barang ekspor.
“Sebagian besar investor berharap bahwa dengan kemenangan Barisan Nasional maka ketidakpastian politik akan berkurang,” ujar Ho Woei Chen, seorang ekonom pada United Overseas Bank Ltd. di Singapura merujuk pada koalisi pemerintahan berkuasa yang dipimpin Najib. Menurutnya investasi masih akan kuat dan akan mendorong pertumbuhan bersamaan dengan peningkatan konsumsi.