BISNIS.COM, JAKARTA—Pertumbuhan ekonomi India yang melampaui 7% per tahun membuat angka kelaparan di negara itu turun. Sebaliknya, angka penderita kelebihan berat badan alias obesitas melonjak tajam.
Di sejumlah kota seperti New Delhi dan Mumbai, wanita dewasa lebih banyak yang gemuk dibandingkan dengan yang kurus. Tidak heran kondisi itu menyebabkan banyaknya masyarakat India yang mengalami hipertensi dan diabetes yang diperkirakan mencapai 63 juta orang.
Untuk mengatasi persoalan itu, sekitar 400 ahli bedah di 250 rumah sakit menawarkan pengobatan untuk melangsingkan perut. Akibatnya, India tercatat sebagai salah satu pasar terbesar untuk alat maupun bahan makanan untuk mengecilkan perut dengan nilai pasar mencapai US$1,2 miliar.
Perusahaan Covidien Plc, yang bersaing dengan Johnson & Johnson dalam menyuplai bahan makanan pengecil perut, memprediksi operasi obesitas di India akan naik dua kali lipat hingga 10.000 pada tahun ini dengan calon pasien operasi mencapai 2 juta orang.
“Perusahaan ini sukses, mencatat angka penjualan jauh di atas target di India,” ujar Ramen Goel, seorang dokter bedah pada klinik swasta Nova Specialty Surgery di Mumbai. (sep)