BISNIS.COM, MAKASSAR--Perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan I/2013 tumbuh 7,79% dibandingkan dengan periode 3 bulanan pada tahun sebelumnya.
Kinerja itu lebih bagus daripada pertumbuhan nasional 6,02%, dihitung berdasarkan besaran produk domestik bruto atas dasar harga konstan.
"Pertumbuhan ini didukung oleh semua sektor ekonomi yang tumbuh positif," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Nursam Salam dalam rilis data produk domestik regional bruto (PDRB), Senin (6/5).
Agregat nilai PDRB Sulsel atas harga konstan pada triwulan I/12013 mencapai Rp15,25 triliun, naik 2,09% (quartal-to-quartal) dari periode sebelumnya sebesar Rp14,939 triliun. Sementara itu, pada triwulan I/2012 nilainya sebesar Rp14,148 triliun.
Pertumbuhan ini didukung oleh sektor pertanian yang naik 15,67% (q-to-q) menjadi Rp3,8 triliun pada kuartal pertama dibanding triwulan IV/2012, dan sektor lainnya yang tumbuh kurang dari 2%. Sektor itu meliputi sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, dan air, sektor perdagangan, hotel, dan restoran.
Data BPS menunjukkan pertumbuhan sektor pertanian yang sangat tinggi digerakkan oleh pertumbuhan sub-sektor tanaman bahan makanan yang naik hingga 42,68%.
Pertumbuhan tertinggi dialami oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 17,59% (y-on-y) menjadi Rp1,03 triliun dan terendah pada sektor pertanian sebesar 0,49% (y-on-y).
Struktur perekonomian Sulsel masih didukung oleh tiga sektor utama yakni pertanian yang menyumbang 23,85%, perdagangan, restoran, dan hotel yang menyumbang 18,02%, dan sektor jasa-jasa yang berkontribusi 17,32% terhadap agregat nilai PDRB provinsi.
Sementara itu, berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku terjadi pertumbuhan sebesar 16,8% pada triwulan I/2013 (y-on-y) menjadi Rp42,661 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Apabila dibandingkan dengan periode 3 bulan sebelumnya, terjadi kenaikan sebesar Rp1,7 triliun atau tumbuh 4,1% (q-to-q).(bas)