BISNIS.COM, JAKARTA—Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi melaporkan status Gunung Papandayan di Kabupaten Garut Jawa Barat naik dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level I).
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kenaikan status itu terhitung sejak Minggu (5/6) sekitar pukul 12.00 WIB.
“PVMBG sudah melaporkan status itu kepada BNPB dan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] Jawa Barat untuk ditindaklanjuti,” katanya dalam situs BNPB, Senin (6/5/2013).
Dia menjelaskan meningkatnya aktivitas itu ditandai pada 5 Mei 2013, pukul 00.00 hingga 06.00 WIB dengan 60 kali gempa tektonik lokal dan 10 kali gempa vulkanik dangkal.
Dalam status Siaga Papandayan direkomendasikan agar tidak ada aktivitas masyarakat dalam radius 2 km dari puncak Gunung Papandayan.
“Hal itu dikarenakan pada gunung tersebut ada beberapa kawah terkenal dan menjadi objek wisata seluas 10 hektare,” jelasnya.
Sejumlah kawah itu adalah Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk, tapi PVMBG merekomendasikan objek wisata itu ditutup sementara. Gunung Papandayan tercatat pernah beberapa kali meletus, yakni seperti pada 1772, 1923, 1942, 1993, dan 2003.
Letusan besar terjadi pada 1.772 menghancurkan 40 desa dan menewaskan sekitar 2.951 jiwa, bahkan menyebabkan daerah tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.
“Untuk kenaikan status Siaga, BNPB berkoordinasi dengan BPBD Jabar dan BPBD Garut dengan rencana kontinjensi erupsi segera disesuaikan kembali,” tutur Sutopo. (mfm)