BISNIS.COM, MANADO--Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) mengalami deflasi sebesar 0,56%, pada April 2013.
"Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks pada dua kelompok pengeluaran, yakni bahan makanan sebesar 2,27% dan sandang 0,11%," kata Kepala BPS Sulawesi Utara, Dantes Simbolon, di Manado, Rabu (1/5/2013).
Dantes mengatakan, ada kelompok lain yang mengalami kenaikan indeks yakni makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,59%, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,012%, kelompok kesehatan sebesar 0,28%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,08% kemudian transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,32%.
Ia menjelaskan, pada April ini andil inflasi kelompok bahan makanan adalah sebesar -0,7128%, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0979%, perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar 0,0049%, sandang -0,0064%, kesehatan 0,0097%, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0037%, transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0404%.
"Laju inflasi tahun kalender sebesar 1,77%, dan year on year (YoY) April 2012 terhadap 2013 sebesar 4,53%," katanya.
Secara umum menurut Dantes ada 28 kota mengalami inflasi dan 38 mengalami deflasi, di Indonesia dan Manado adalah salah satunya, setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi 1,52%.
"Pada April 2013, tujuh kota di Sulawesi mengalami deflasi dan dua inflasi," kata Dantes.
Ia menyebutkan, yang mengalami deflasi tertinggi adalah kota Palu sebesar 0,95%, dan terendah di Pare-Pare sebesar 0,09%, sedangkan inflasi di Watampone sebesar 0,09% dan kendari 0,01%.