BISNIS.COM, MEDAN--Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (F-SPMI) Sumatra Utara dengan tegas menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), karena dengan naiknya harga BBM tentu harga kebutuhan pokok akan ikut naik.
Kenaikan harga BBM, menurut Minggu Saragih, Ketua DPW F-SPMI Sumut, semakin menambah penderitaan rakyat, karena harga-harga kebutuhan juga akan ikut naik.
"Pada peringatan Hari Buruh 1 Mei ini, buruh dari F-SPMI menolak rencana kenaikan harga BBM tersebut," kata Minggu Saragih saat melakukan orasi di depan Gedung DPRD Sumut memperingati Hari Buruh, Rabu (1/5).
Selain menolak kenaikan harga BBM, pada peringatan Hari Buruh 1 Mei ini para buruh juga menilai bahwa masih banyak persoalan-persoalan yang dihadapi buruh.
Persoalan-persoalan iu, menurut Minggu, masih belum berpihak kepada kaum buruh yang dibuktikan dengan banyaknya pengusaha yang melanggar aturan dan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku di negara ini.
"Pemerintah seolah tidak berdaya dalam menyelesaikan masalah buruh yang hanya menuntut pemenuhan normatif sebagai hak dasar buruh," ujar Minggu.
Pemerintah pusat, papar Minggu, juga dinilai lambat dalam menentukan sikap untuk kesejahteraan rakyat, khususnya kaum buruh, hal ini dibuktikan dengan belum dibentuknya aturan teknis pelaksanaan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
"Pemerintah juga tidak tegas dalam menindak pengusaha yang akan melakukan penangguhan kenaikan upah buruh untuk tahun 2013," ujar Minggu.. (k14/if)