BISNIS.COM, MAKASSAR--Awal tahun depan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan akan membuka kantor perwakilan di Makassar seiring berpindahnya kewenangan pengawasan mikroprudensial perbankan dari Bank Indonesia ke OJK.
Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad kantor perwakilan itu untuk sementara akan satu gedung dengan BI. Dia menyebut adanya kantor perwakilan ini memudahkan pengawasan industri keuangan di daerah.
Hal itu disampaikannya dalam acara sosialisasi kehadiran lembaga pengawasan dan pengaturan industri jasa keuangan di Hotel Aryaduta, Makassar, pada Senin (29/4/2013). OJK lahir sebagai implementasi UU No. 21 tahun 2011.
"Saat ini OJK sedang persiapan dalam rangka 1 Januari 2014. Setiap hari komisioner rapat," katanya terkait peralihan kewenangan pengawasan BI ke OJK.
Menurut Muliaman, salah satu nilai tambah OJK bagi masyarakat adalah membuka akses produk finansial bagi kalangan yang selama ini tak tersentuh.
Produk keuangan yang menjadi kebutuhan masyarakat bukan hanya tabungan, deposito, dan giro, namun juga produk asuransi dan berbagai variannya. "Pertumbuhan industri asuransi tahun lalu sudah sama dengan pertumbuhan industri perbankan," ujarnya.
Namun, lanjutnya, masyarakat Indonesia yang tersentuh produk asuransi masih sangat kecil, di bawah 10%. Padahal, lanjutnya, karakter wilayah di Indonesia yang rawan bencana membuat masyarakat butuh proteksi.
Hal itu juga ditegaskan oleh Wakli Ketua Komisi XI DPR RI A.P.A Timo Pengerang yang mendampingi Muliaman dalam sosialisasi itu. "Akses perbankan di Indonesia masih di bawah 50%, asuransi di bawah 10%, apalagi dana pensiun," katanya.
Kehadiran OJK, katanya, juga akan membuat perbankan dan pelaku usaha keuangan lainnya lebih transparan dalam menjelaskan produk yang ditawarkan kepada konsumen.