Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Amerika Latin Membawa Bahaya Kanker

BISNIS.COM, SAO PAULO - Peningkatan kemakmuran di wilayah Amerika Latin berdampak pada ancaman meningkatnya jumlah penderita penyakit kanker.

BISNIS.COM, SAO PAULO - Peningkatan kemakmuran di wilayah Amerika Latin berdampak pada ancaman meningkatnya jumlah penderita penyakit kanker.

Sebuah hasil penelitian seperti dikutip reuters pada Sabtu (27/4/2013) menunjukkan bahwa aksi pencegahan dan pusat perawatan penyakit kanker yang ada di Amerika Latin saat ini tidak sepadan dengan pertumbuhan sosial-ekonomi di wilayah itu.

Padahal, perubahan tersebut mengakibatkan perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan yang berpotensi menyebabkan kanker. Karenanya, pihak pemerintah di kawasan itu harus segera mengambil langkah pencegahan terhadap meningkatnya penyakit kanker.

Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal kesehatan Lancet Oncology itu menemukan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Amerika Latin diiringi dengan meningkatnya konsumsi alkohol, rokok dan kegemukan.

Pertumbuhan konsumsi alkohol, rokok dan potensi kegemukan itu juga diperkirakan akan menyebabkan penderita kanker di wilayah itu naik sampai 33% pada 2020 mendatang. Selain itu, perubahan gaya hidup tersebut juga akan berakibat pada meningkatnya angka kematian yang disebabkan kanker.

“Jika tidak dilakukan perbaikan, masalah ini akan menjadi pemicu dari masalah yang lebih besar dibandingkan dengan saat ini. Ini akan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang dan juga akan mengancam perekonomian di kawasan itu,” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Havard Paul Goss yang juga memimpin penelitian itu.

Saat ini, jumlah warga negara Amerika Latin yang mengidap kanker masih lebih rendah dibandingkan warga negara Amerika Serikat yang mengidap kanker. Akan tetapi, jumlah kematian yang diakibatkan kanker di kawasan itu justru hampir dua kali lipat di bandingkan dengan Amerika Serikat.

Hal itu disebabkan cara penanganan korban kanker di Amerika Latin dan banyaknya warga yang tidak memiliki asuransi kesehatan. Layanan kesehatan di kawasan itu juga masih tidak memperhatikan tindak pencegahan penyakit kanker.

Dengan demikian, pengidap kanker yang sudah dalam tahap lanjut akan sulit untuk diselamatkan, karena pengobatan yang tidak efektif dan mahal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Sumber : Newswire/reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper