BISNIS.COM, YOGYAKARTA--Kepemilikan saham perusahaan oleh buruh, seharusnya dimungkinkan, asalkan ada upaya serius dari buruh untuk mengembangkan diri, kata Sekretaris Jenderal Aliansi Buruh Yogyakarta Kirnadi.
"Jangan hanya menuntut soal upah, jaminan sosial, serta 'outsourcing' (alih daya), tetapi lebih dari itu, kepemilikan saham perusahaan oleh buruh juga seharusnya dimungkinkan di Indonesia," katanya di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, kepemilikan sebagian saham perusahaan oleh buruh sudah banyak dipraktikkan di negara lain. Misalnya, di negara-negara Eropa serta Amerika serikat.
"Di negara-negara Eropa, sangat moderat. Di sana memungkinkan ada regulasi yang mengatur pekerja memiliki saham di perusahaan," katanya.
Selain itu, di Amerika Serikat juga demikian. Kepemilikan saham perusahaan oleh para pekerja dimunculkan atas semangat antikolonialisme, dengan tujuan perusahaan nasional sebagian besar sahamnya tetap dimiliki rakyat.
Beberapa contoh tersebut, menurut dia dapat menjadi pelajaran bagi para pengusaha serta buruh di Indonesia.
Sehingga, kata dia, dalam pelaksanaannya memang mensyaratkan harus ada harmonisasi hubungan antara buruh dan pemodal atau pengusaha.
"Tanpa ada hubungan yang baik antara pengusaha dan buruh, hal itu tidak akan terwujud," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, dari pihak buruh juga harus muncul kesadaran mengembangkan diri atau skil mereka. Pengembangan diri itu misalnya dengan membuka. (Antara)
KEPEMILIKAN SAHAM: Perusahaan Diminta Beri Peluang ke Buruh
BISNIS.COM, YOGYAKARTA--Kepemilikan saham perusahaan oleh buruh, seharusnya dimungkinkan, asalkan ada upaya serius dari buruh untuk mengembangkan diri, kata Sekretaris Jenderal Aliansi Buruh Yogyakarta Kirnadi."Jangan hanya menuntut soal upah, jaminan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium