BISNIS.COM,JAKARTA -- Kedutaan Besar Australia meminta pemerintah membuat regulasi yang pasti untuk perdagangan antar negara. Para investor tidak akan ragu bila pemerintah mempunyai peraturan yang jelas.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Satu Bidang Ekonomi Rachel Dunstone yang mengatakan kepastian regulasi atas akses produk dan jasa ke pasar Indonesia ialah prioritas untuk bisnis Australia.
"Investor Australia harus mengambil pandangan jangka panjang dari pasar Indonesia dan itu membutuhkan regulasi yang pasti," ujar Rachel kepada Bisnis, Jumat (26/4).
Investor juga harus mencari mitra lokal yang dapat diandalkan dalam memulai bisnisnya agar mengetahui budaya konsumen disini. Rachel menilai Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih dari 6% dan stabil, Rachel yakin bahwa dalam waktu dekat perkenomian di Tanah Air bisa mencapai triliunan dollar.
Jasa pendidikan dan kesehatan menjadi sektor incaran investor Australia untuk berbagi pelayanan yang berkualitas tinggi dengan masyarakat Indonesia.
Pembahasan mengenai perdagangan juga telah dimulai pada Maret lalu degan rencana Indonesia - Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Dari pertemuan tersebut ditandatangani Asean Australia New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).
Melaui perjanjian tersebut sejumlah produk Indonesia akan diberlakukan bebas tarif dan kedepannya diharapkan seluruh produk bisa mendapatkan fasilitas tersebut.
KERJASAMA IA-CEPA: Australia Butuh Kepastian Regulasi Perdagangan
BISNIS.COM,JAKARTA -- Kedutaan Besar Australia meminta pemerintah membuat regulasi yang pasti untuk perdagangan antar negara. Para investor tidak akan ragu bila pemerintah mempunyai peraturan yang jelas.Hal tersebut disampaikan Sekretaris Satu Bidang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu