BISNIS.COM, JAKARTA—Sejumlah fokus utama pemberitaan di media cetak pada hari ini, Kamis (25/4/2013) banyak diwarnai informasi tentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dan kenaikan kinerja bursa saham di Tanah Air.
Harga BBM
Belum surutnya kekuatiran pelaku pasar atas ketidakpastian global yang mendorong volatilitas pasar, kini muncul rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), sehingga menambah gusar pelaku pasar khususnya yang bermain di pasar surat utang atau obligasi.
Bahkan, hal tersebut telah memicu koreksi perdagangan obligasi hingga 50% dalam dua pekan terkahir ini.(Neraca)
Kinerja bursa
Kenaikan kinerja bursa saham Indonesia tercatat tertinggi kedua di dunia setelah bursa saham Jepang, secara yield to date.
Fundamental ekonomi Idonesia yang relatif stabil dengan predikat layak investasi (investment grade) menjadi sentimen positif bagi investor untuk masuk ke pasar saham domestik yang memberikan keuntungan tinggi.(Indonesia Finance Today)
Kredit UKM
Bankir yang banknya fokus menyalurkan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) boleh tersenyum lebar.
Bank tempat mereka berkarir berhasil membukukan kinerja menggiurkan.(Kontan)
Pasar bebas
Kalangan dunia usaha nasional mendesak pemerintah konsisten membentengi pasar domestik dari serangan produk-produk asing, menyusul semakin banyaknya Indonesia meratifikasi perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA).
Pemerintah harus memiliki posisi tawar yang kuat dalam perjanjian itu dan jangan mudah tunduk oleh tekanan negara lain.(Investor Daily)
Kebijakan harga
Diversifikasi energi menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak sekaligus upaya memperbaiki perekonomian jangka panjang.
Syaratnya, pemerintah perlu membuat kebijakan harga yang berpihak pada energi terbarukan.(Kompas)